MANDALAPOS.co.id,SUMBAR- Pengecekan kesehatan menggunakan Rapid Test, ternyata tidak ampuh untuk memastikan seseorang terpapar Covid-19 atau tidak. Seperti halnya yang terjadi di Sumatera Barat.
Tiga orang penumpang pesawat dinyatakan positif Covid-19 setelah sampai di bandara tujuan, yakni Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kamis (17/9/2020). Padahal, para penumpang tersebut telah mengantongi surat keterangan rapid test dari tempat asal.
Juru Bicara tim Gugus Tugas Covid-19 Sumbar mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumbar memang mewajibkan penumpang pesawat yang tiba di BIM melakukan tes swab.
Tes itu tetap dijalankan secara gratis, sekalipun para penumpang telah mengantongi surat keterangan rapid test.
“Jadi yang datang ke Sumbar kita saring lagi. Kendati telah rapid test, kita akan uji lagi tes swab. Ini gratis,” tutur Jasman,dilansir Kompas.com .
Dalam tes swab tersebut, diketahui tiga orang penumpang rupanya positif terinfeksi Covid-19.
“Hari ini terkonfirmasi ada 3 penumpang pesawat yang positif Covid-19 setelah jalani tes swab di BIM,” kata Jasman.
Ia mengatakan, kejadian penumpang pesawat yang terinfeksi lolos adalah bukan kali pertama. Sebelumnya, kata Jasman, telah ada beberapa kejadian serupa. Penumpang tersebut juga lolos naik pesawat dan dinyatakan positif setibanya di BIM.
“Sudah ada beberapa kejadian sebelumnya. Hari ini bukan yang pertama kalinya,” ujar dia.
Dari berbagai sumber diketahui, ketidak akuratan Rapid Test, ternyata juga pernah terjadi di daerah lain, yakni Pontianak.
Sebanyak 6 penumpang Batik Air, dengan nomor penerbangan LD 6220 dari Jakarta menuju Pontianak ternyata positif corona. Penumpang tersebut dinyatakan Terkonfirmasi,  saat petugas pihak Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar melakukan Swab Test secara acak, kepada penumpang maskapai penerbangan Batik Air pada 15 Agustus lalu.
Laporan: RED