Mandalapos.co.id, Tanjungpinang- Gubernur Kepri berencana membuka pintu masuk bagi wisatawan mancanegara dari Singapura. Diharapkan mulai Oktober mendatang, pariwisata Kepri dapat kembali menggairahkan, setelah sekian lama kesulitan bernafas.
Kawasan Lagoi dan Batam Nongsa Point pun telah disiapkan untuk menerima tamu dari luar negeri.
“Ada rencana besar, travel bubble yang harus kita pastikan jalan. Kita mau dorong itu, kalau boleh Oktober sudah bisa diberlakukan. Tapi dengan syarat yang diperlakukan mungkin, syarat vaksinasi dua dosis. Baik tamu-tamu Singapura yang ke Bintan, maupun ke Batam Nongsa Point,” ujar Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, Rabu (8/9).
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bintan, Wan Rudy Iskandar, mengatakan untuk mempersiapkan travel bubble pariwisata dengan Singapura, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan beberapa kemneterian terkait lainnya.
“Untuk langkah awal, ditetapkan Kawasan Lagoi dan Batam Nongsa Point. Untuk di Bintan, Lagoi dulu secara one way. Jadi hanya wisatawan Singapura yang bisa datang, Tetapi kita belum bisa ke Singapura,” jelas Wan Rudy.
Nantinya para wisatawan akan dipantau pergerakannya dan tidak boleh keluar dari lokasi yang ditentukan. Wisatawan akan dilengkapi dengan alat, yang dapat mendeteksi keberadaan dan aktifitas wisatawan.
“Nanti bisa ketahuan Wisman itu kemana saja dan bertemu siapa. Jadi mereka tidak boleh keluar dari kawasan yang sudah ditentukan. Untuk kawasan Lagoi sudah siap menerima Wisman,” tambah Wan Rudy.
Untuk pekerja wisata di kawasan Lagoi, juga diterapkan sistem asrama. Mereka akan menetap di kawasan Lagoi dan baru dapat keluar setiap dua pekan sekali. Nantinya sebelum keluar dan masuk kawasan Lagoi, para pekerja akan dites Covid-19.
Sebagai informasi, travel bubble adalah ketika dua atau lebih negara yang berhasil mengontrol virus corona sepakat untuk menciptakan sebuah gelembung atau koridor perjalanan.
Gelembung ini akan memudahkan penduduk yang tinggal di dalamnya melakukan perjalanan secara bebas, namun tetap didalam wilayah atau zona yang telah ditentukan.
***Alfi