Mandalapos.co.id, Tasikmalaya- Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Tasikmalaya pada Sabtu (25/9) mengakibatkan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Desa Jahiyang, Kecamatan Salawu , ambruk dan mengakibatkan longsor.
Sebanyak 3 buah rumah warga pun rusak tertimpa longsoran tebing setinggi 5 meter dan panjang 25 meter itu.
Ditemui sedang bersama warga bergotong royong membersihkan bekas longsor, Kepala Desa Jahiyang, Gandi Sugandi, menerangkan kejadian terjadi sekitar pukul 02.00 dinihari minggu, sehingga tak bisa diantisipasi.
Beruntung, menurut Kepala Desa yang baru menjabat sekitar sebulan ini, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, terdapat kerugian materil berupa kerusakan rumah dan sebuah sepeda motor tertimbun longsor.
“Masyarakat disini juga bisa dibilang kurang mampu, sehingga perlu dukungan dan perhatian seluruh pihak, sampai saat ini masyarakat desa pun ikut gotong royong membersihkan puing longsor,” ujar Gandi, Senin (27/9).
Pantauan mandalapos di lokasi, 2 buah rumah yang persis berada di atas tepian tebing longsor juga dalam kondisi mengkhawatirkan.
Untuk mengantisipasi longsor susulan dan hal tak diinginkan, Kades Jahiyang pun berencana memusyawarahkannya dengan masyarakat untuk mengambil keputusan yang perlu dilakukan.
“Itu di atasnya ada 2 rumah lagi membahayakan, nanti saya berembuk dengan masyarakat, pasti ini diperhatikan, ini bahaya bisa terjadi longsor susulan,” ucap Gandi.
Meski demikian, Gandi pun berharap masyarakat untuk tidak panik terhadap bencana yang terjadi. Menurutnya kejadian tersebut dapat dipandang sebagai cobaan yang juga membuat masyarakat bisa lebih waspada terhadap bencana alam disekitarnya.
“Kami juga memohon kepada Pemkab Tasikmalaya melalui dinas sosial untuk memberi perhatian ke masyarakat kami, mereka butuh bantuan. Kalau memang ada anggarannya semoga bisa dibantu,” harap Gandi.
Sementara itu, Ketua RT 03 Kampung Cibentang, Sarsa, mengatakan tembok penahan tanah yang ambruk tersebut tidak mampu lagi menahan tanah. Pasalnya tembok atau masyarakat setempat menyebutnya benteng tanah itu, sudah belasan tahun lalu dibangun dan kondisinya memang sudah tidak kokoh lagi.
“Harapannya supaya bisa dibantu secepat mungkin lah sama pemerintah, kami juga sudah gotong royong membantu membersihkan longsoran, dan ada juga warga yang menggalang donasi,” ujar Sarsa.
Menurut keterangan masyarakat setempat, kejadian tersebut juga sudah ditinjau oleh Kapolsek Salawu, Pemerintah kecamatan, BPBD, Tagana, dan TNI.
***Yahya