Sengketa Lahan Petani dengan PG Rajawali II Jatitujuh Rawan Konflik, F-KAMIS Surati Forkopimda Indramayu

0
3598
Ketua F-KAMIS, Taryadi

Mandalapos.co.id, Indramayu- Telah berpuluh tahun lamanya sengketa antara para petani di Kabupaten Majalengka dan Indramayu dengan Pabrik Gula (PG) Rajawali II Jatitujuh tak kunjung mereda. Dua belah pihak yakni petani dan perusahaan masing-masing mengklaim berhak atas lahan garapan.

Menurut Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (F-KAMIS), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT. PG Rajawali II Jatitujuh belum melaksanakan Ruislag tanah Pengganti sekitar 6200 hektare.

Masyarakat sendiri pernah mengajukan tuntutan lewat proses hukum, dimana berdasarkan Putusan Mahkamah Agung, perusahaan gula tersebut wajib memberikan pengganti tanah garapan untuk kepentingan Warga Desa Amis , Jatisura dan Desa Loyang Kecamatan Cikedung.

Ditemui saat berdiskusi dengan LSM Penjara Kamis(30/9). Ketua F-KAMIS, Taryadi, mengatakan karena lokasi perebutan lahan garapan antara petani dengan pihak perusahaan rawan menimbulkan konflik, pihaknya pun berkirim surat ke Forkopimda Kabupaten Indramayu.

Surat itu ditujukan kepada Bupati, Kapolres, Dandim, Ketua DPRD, serta Kepala Kejaksaan Negeri Indramayu, yang berisikan permohonan pengamanan lokasi sengketa garapan.

Hal itu dilakukan, mengingat baru-baru ini terjadi tiga insiden yang diduga terkait dengan konflik lahan garapan di areal PT. PG Rajawali Jatitujuh.

Adapun insiden tersebut dihimpun mandalapos dari berbagai sumber yakni di Kabupaten Majalengka sebuah truk pengangkut tebu dirusak dan bibit tanaman tebu dibakar. Sedangkan di Kabupaten Indramayu, dua petani tebu dibacok kelompok orang tak dikenal. 

Tiga peristiwa itu merupakan rangkaian insiden dalam waktu yang bersamaan yakni pada Senin (27/9) kemarin. 

Peristiwa pertama di Kabupaten Majalengka yakni pembakaran bibit tebu di lahan perkebunan tebu milik Pabrik Gula (PG) Jatitujuh. Bibit tebu tiba-tiba dibakar kelompok orang tak dikenal. 

Tak lama berselang, tak jauh dari lokasi pembakaran bibit tebu, massa tak dikenal itu kembali beraksi. Sebuah truk pengangkut tebu dihadang lalu dirusak.

kemudian, di Kabupaten Indramayu terjadi insiden penyerangan terhadap dua petani tebu. Tidak jelas kelompok massa mana yang melakukan penyerangan, sebab saat beraksi, mereka memakai penutup wajah.

Kedua korban penyerangan menderita luka bacok. Korban tercatat sebagai warga Desa Loyang Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu.

***Resman.S

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini