mandalapos.co.id, Natuna– Hasil Produksi Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa Natuna dari tahun 2018 hingga tahun 2020 mengalami peningkatan. Total produksi pada tahun 2018 sebesar 1.039.055 kilogram, kemudian pada tahun 2019 meningkat menjadi 2.134.579 kilogram dan pada tahun 2020 meningkat lagi menjadi 2.590.060 kilogram.
Hal ini dikatakan Penanggung Jawab SKPT Selat Lampa, M. Ropindra, Senin 04 Oktober diruang kerjanya.
Namun hasil produksi SKPT ini dinilai masih kecil untuk kawasan natuna yang terkenal dengan hasil lautnya. Menurut Ropindra, hal ini dikarenakan beberapa persoalan, diantaranya masih banyak nelayan natuna yang mendaratkan hasil tangkapan ke pengepul lain selain SKPT, kemudian juga persaolan internal.
“SKPT kan baru hadir disini, nelayan-nelayan natuna memilih mendaratkan di luar SKPT karena mereka sudah punya hubungan yang terjalin lama. Apalagi, sebagian nelayan ada kerja sama dengan pengepul. Jadi kita tidak bisa memaksa mereka untuk mendaratkan di SKPT,” ungkapnya.
Namun, ia berharap kedepan pelan-pelan banyak nelayan akan mendaratkan hasil tangkapan ke SKPT. Karena kehadiran SKPT adalah untuk membangun dan mengintregasikan proses bisnis kelautan dan perikanan berbasis masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan di pulau-pulau kecil dan atau kawasan perbatasan secara berkelanjutan.
“Semoga tujuan dari pembentukan SKPT di natuna ini bisa berjalan semestinya. Apalagi natuna ini mayoritas adalah nelayan, jadi kita berharap ekonomi nelayan di natuna ini lebih meningkat,” harapnya.
*** Hasil liputan kolaborasi peserta In House Training Jurnalistik Maritim Berwawasan Kebangsaan yang digelar oleh LPKW UPN Veteran Yogyakarta bekerjasama dengan Kedubes Amerika Serikat di Indonesia, Zona_3 Natuna-Anambas.