Yayasan Raudhatul Jannah Lakukan Pembinaan ke Mualaf di Kepulauan Anambas

0
975

mandalapos.co.id, Anambas – Lantunan ayat-ayat Al quran terdengar dari Masjid Raudhatul Jannah, Jalan Tanjung Lambay, Desa Sri Tanjung, Kabupaten Kepulauan Anambas, Senin (11/10) malam.

Suara itu berasal dari para Mualaf (orang baru masuk Islam) di desa setempat. Meski masih tersendat-sendat, para mualaf terlihat semangat mempelajari kitab suci umat Islam tersebut.

Ditemui usai mengajar ngaji para Mualaf, Ustadz Adam Nur, mengatakan para mualaf dibina melalui naungan yayasan Raudhatul Jannah.

” Kita punya program pembinaan mualaf se Kepulauan Anambas, seperti di Tanjung Lambay Desa Sri Tanjung, Mengkait, Air Sena dan Pemutus. Tiap desa itu dibagi Ustadz nya,” sebut Adam.

Adapun Mualaf yang sedang aktif belajar di Desa Sri Tanjung dikatakan Adam, saat ini berjumlah 20 orang. Biasanya, belajar mengaji digelar pada malam Selasa, Kamis, dan malam Minggu usai ibadah salat Isya.

“Kami untuk pembinaan di Sri Tanjung ada 3 pembina, dan selain ngaji kita belajar fiqih, thaharah (bersuci), wudhu, salat dan hal lainnya,” ungkap Adam.

Sementara itu untuk jadwal di desa lainnya seperti di Desa Air Sena digelar seminggu sekali, Desa Pemutus setiap hari, dan Desa Mengkait setiap hari.

“Kami ingin para mualaf ini memahami Islam dengan baik dan benar, bisa baca dan mengamalkan nilai-nilai Al Quran dengan baik dan benar, mengamalkan ajaran Islam dengan baik dan benar,” terang Adam.

Adam pun berharap pembinaan terhadap mualaf ini tak hanya dilakukan segelintir orang, tetapi ikut dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat.

“Jika tak kita bina, Mualaf ini dipastikan tak bisa memahami ajaran Islam secara baik. kami dari yayasan ini mudahan pemerintah ikut andil lah ambil bagian,” harap Adam.

Sementara itu, Iim (39) salah seorang Mualaf dari Desa Sri Tanjung yang baru sebulan menjadi mualaf mengaku hatinya terasa damai setelah memeluk Agama Islam.

Iim juga menegaskan dirinya berpindah agama dari Budha ke Islam tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

“Setelah memeluk Islam terasa tenang, sekarang ini ngaji saya sudah mau masuk Al Quran, salat juga masih belajar,” ungkapnya.

Iim juga mengajak rekan-rekan Mualafnya untuk selalu semangat belajar Agama Islam dengan baik dan menyeluruh.

***Yahya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini