Tak Ada Papan Proyek, Sandes Padat Karya Desa Margo Rejo Lampura Diduga Proyek Siluman

0
1452

Mandalapos.co.id, Lampung Utara – Program Sanitasi Pedesaan (Sandes) Padat Karya tahun 2021 yang merupakan program dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Provinsi Lampung, tepatnya di Desa Margo Rejo Kecamatan Kotabumi Utara Lampura diduga bermasalah.

Pasalnya, pembangunan bilik Sanitasi dan septictank dengan anggaran mencapai Rp.1 Milyar untuk 100 titik pekerjaan tidak ditemukan Papan proyek maupun papan informasi pelaksanaan. Diduga pekerjaan program tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi teknis.

Pantauan di lapangan, penggunaan atap baja ringan tidak ditemui Kode seri sesuai dengan standard pemakaian yang ditentukan berdasarkan profil Standar Nasional Indonesia (SNI). Begitupula kualitas pipa yang diduga hanya asalan.

Salah satu warga yang minta namanya dirahasiakan menjelaskan, bahwa selain tidak mengetahui jelas anggaran pekerjaan tersebut mereka hanya menerima bantuan dan diwajibkan menggali lubang Septic tank secara mandiri.

“saya diminta menggali sendiri 3 lobang pembuangan namun karena tidak kuat (renta) maka di upahkan sebesar Rp450 ribu, dan kalo pekerjaan itu kami tidak tahu jelas,” ungkap warga.

Ditempat yang sama, atas pengakuan pekerja disebutkan bahwa pekerjaaan Sanitasi tersebut diborongkan ke pihak ketiga dengan nilai Rp7 juta rupiah per-rumah.

“Setahu saya ada tiga pengerjaan, kalo kami bikin bilik kamar mandi/WC dengan upah borongan 1 juta sampai selesai,yang ngecat beda dan atap rangka baja berbeda lagi totalnya 7 juta bang,” jelas Pekerja.

Pembangunan Sanitasi dengan kriteria Desa yang memiliki angka Stunting dan pengangguran yang tinggi, tertinggal dan berkembang tersebut, seharusnya dilakukan secara Swakelola sehingga mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat. Namun sangat disayangkan pengerjaan program sanitasi desa itu dilakukan dengan sistem borong.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Swadaya Masyarakat (KSM) Desa Margo Rejo, Sugiyono didampingi bendahara mengatakan bahwa papan proyek memang tak terpasang. Mereka juga mengklaim pekerjaan telah sesuai standar.

“Papan proyek itu pernah dipasang mungkin lepas, kalo pekerjaan galian yang dilakukan warga itu bentuk swadaya masyarakat,” jelas Sugiyono, Senin (18/10/2021).

Dia juga menjelaskan bahwa pekerjaan itu padat karya dan terkait ketiadaan kode seri atap rangka baja, dikarenakan pemasangan yang terbalik sehingga tak terlihat.

“bisa dicek yang di gudang saya, pipa nya Wavin semua kok bang, kalo atap baja ringan mungkin karena pemasangan terbalik sehingga tidak ditemukan,” imbuh Sugiyono.

Saat di singgung pekerjaan yang diborong kan Rp7 juta per unit, KSM enggan berkomentar. Sementara saat diminta menunjukkan papan proyek dan papan informasi pelaksanaan, KSM Desa Margo Rejo menyebut akan mengirimkan via WhatsApp.

Selain itu, Ketua KSM Margo Rejo yang mengaku Kakak kandungnya seorang anggota LSM, juga memberikan awak media sebuah Amplop berisi uang Rp300 ribu.

“Ngak papa bang sekedar uang bensin dulu tolong jangan ditolak,” jelas Ari selaku bendahara terus menyakinkan. ***(hendri)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini