Efek Ganda Industri Hulu Migas, Hidupkan Ekonomi dan Tawa Riang Anak Perbatasan

0
839
Taman bermain di areal Landmark Geopark Natuna yang di bangun melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) oleh SKK Migas bersama Medco E&P dan Premier Oil

Mandalapos.co.id, Natuna – Quinzia tertawa girang. Gadis berusia 6 tahun ini berlarian dikejar anak sebayanya di taman bermain Pantai Piwang, Kabupaten Natuna, Sabtu 23 Oktober 2021.

Tawa di wajah manisnya tak terbendung, kala menikmati malam libur akhir pekan, setelah sekian lama dibatasi oleh Pandemi Covid-19 yang dua tahun belakangan melanda Indonesia.

Seiring melandainya kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Natuna, taman bermain anak itu telah dibuka kembali dan mulai ramai oleh suara tawa anak-anak lagi.

Memang, sejak taman bermain di areal Landmark Geopark Natuna itu dibangun melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) oleh SKK Migas bersama Medco E&P dan Premier Oil. Senyum riang di wajah anak-anak Natuna seakan tak pernah lagi sirna.

Kegirangan bukan hanya dirasakan anak-anak Natuna. Para pedagang kaki lima yang menjajakan jajanan ringan di sekitar Landmark Geopark Pantai Piwang, juga ikut kecipratan rejeki dari ramainya taman bermain itu.

Senyum tersungging kala dagangan laris, bersyukur perekonomian keluarganya mendapat hasil manis.

Salah satunya Cak Dirman, pedagang sosis bakar dan minuman yang merasakan efek ramainya pembeli semenjak dibukanya kawasan tersebut. Ia bukan warga asli Natuna, pria asal Sumenep Madura ini hanya mengadu nasib di Kota berjuluk Laut Sakti Rantau Bertuah, Natuna.

Meski bukan satu-satunya pedagang di sana, namun banyaknya pembeli membuat mereka tak iri satu sama lain.

Sebagaimana diketahui, Industri Hulu Migas telah terbukti menciptakan multiplier effect (efek ganda) bagi pembangunan dan peningkatan ekonomi masyarakat. Di Kabupaten Natuna sendiri, Program PPM Perusahaan Migas juga membuktikan bahwa eksplorasi bisa berjalan beriringan dengan upaya konservasi.

Seperti halnya yang di lakukan SKK Migas Sumbagut dengan KKKS, Medco E&P Natuna Ltd dan Premier Oil Sea B.V di Natuna. Melalui Program PPM nya, para perusahaan Migas itu ikut membantu wilayah terdepan NKRI ini bersolek diri, dalam rangka menjemput asa mendapatkan status Geopark Dunia atau Unesco Global Geopark.

Hingga kini, situs-situs Geosite Geopark Natuna terus dibantu prasarananya oleh program pemberdayaan masyarakat SKK dan KKKS Migas. Seperti panel penunjuk arah ke geosite, panel informasi kawasan situs geosite, kamar bilas, wc, gazebo wisata, dan bak penampung air di areal geosite.

Teranyar, taman wisata pantai Geosite Batu Kasah di Desa Cemaga Tengah, mendapatkan bantuan berupa pembangunan gerbang masuk utama ke geosite itu.

Gerbang masuk utama ke geosite Batu Kasah Natuna yang dibangun oleh SKK-KKKS Migas melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM)

Georpark sendiri merupakan konsep manajemen pengembangan kawasan yang berpilar pada aspek konservasi, edukasi, penumbuhan nilai ekonomi lokal dan regional. Dengan demikian, artinya SKK Migas bersama KKKS Wilayah Kepri telah ikut andil menjaga dan memoles alam Natuna, yang efek gandanya dirasakan pada peningkatan perekonomian masyarakat lokal.

Ibarat kata pepatah “Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita”, jika Geopark Natuna berhasil menyandang status Unesco Global Geopark, maka perusahaan Migas yang beroperasi di Wilayah Perairan Natuna juga akan merasakan dampak positifnya.

Dilihat dari sudut geostrategis maupun geopolitik, dengan status Global Geopark, maka sudah wajib tentunya Negara di Dunia ikut andil menjaga warisan alam Internasional yang ada di Kepulauan Natuna, baik di darat maupun lautnya.

Ditambah kegiatan usaha hulu migas di wilayah perbatasan yang dioperasikan Indonesia bersama perusahaan mitra kerja, secara tidak langsung turut mengamankan dan menjaga kedaulatan negara.

Dengan demikian, lingkungan kondusif bagi industri hulu migas yang beroperasi di perairan Natuna bakal tercipta. Hal ini pun sejurus dengan visi SKK Migas, yang menargetkan produksi minyak 1 juta barrel perhari dan produksi Gas 12 ribu MMSCF per hari pada Tahun 2030 mendatang.

***ALFIANA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini