Probolinggo – Hendrik (65), nakhoda Kapal Motor (KM) Pulau Kijang tewas saat sedang melaut di Laut Arafura pada 10 Oktober 2021 lalu. Tewasnya nakhoda itu diduga karena tersetrum saat sedang memperbaiki instalasi listrik kapal.
Kerabat dekat Hendrik, Oki menjelaskan bahwa korban meninggal karena kesetrum saat memperbaiki cas aki, dan baru di temukan meninggal oleh ABK pada malam hari.
“Sebelum meninggal, kapal yang di nahkodai saudara saya ini sedang menjemput ikan di kapal penangkap di daerah perairan Papua, dan tiba – tiba saya mendapat kabar bahwa saudara saya ini meninggal,” ujarnya.
Menurut keterangan dari Nahkoda Kapal Tim Evakuasi, Sucipto, dikarenakan jarak tempuh dari Laut Arafura ke Pelabuhan Perikanan Mayangan jauh. Proses evakuasi jasad Hendrik memakan waktu tempuh hingga 23 hari.
Sehingga jasad korban baru bisa tiba di Pelabuhan Perikanan Mayangan pada Selasa siang 2 November 2021, dan langsung dibawa ke Kamar Mayat RSUD Dr. Moh Saleh.
Disisi lain, Kepala Pos Kamla, Lettu Eko Meiyanto, menghimbau bahwa seluruh Anak Buah Kapal (ABK) yang terlibat untuk segera diperiksa oleh tim medis. Sebagai bentuk antisipasi dampak buruk yang mungkin bisa terjadi.
“Sebelumnya seluruh ABK diperiksa dulu, kesehatannya dikhawatir ada penyakit menular, untuk sementara ini merupakan kecelakaan kerja, kita tunggu hasil outopsi nanti,” ujarnya. ***Yuli