Napi Jadi Santri di Pondok Pesantren Lapas Probolinggo

0
422
Para warga binaan alias Napi saat belajar agama di pondok pesantren Lapas Probolinggo

Probolinggo – Pondok Pesantren Lapas Probolinggo kembali melakukan kegiatan pesantren di Masjid Daarul Awwabin Lapas Probolinggo. Pesantren Lapas Probolinggo bekerjasama dengan MUI, Ponpes Nurul Salafiyah, serta para Mahasiswa Praktik Pekerja Lapangan (PPL) dari IAIN sebagai tenaga pengajar warga binaan (Narapidana) santri.

Pembelajaran pesantren dibagi menjadi beberapa kelompok warga binaan yang dibentuk menjadi suatu kelas. Kegiatannya bermacam-macam, ada yang belajar baca-tulis huruf Arab, belajar membaca Al-Qur’an dan tajwid, serta ada kelompok yang serius berdzikir.

Kasi Kamtib Lapas Probolinggo, Pamuji, menyampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan ialah memberikan pemahaman mengenai penulisan dalam menulis latin arab.

“Warga binaan yang merupakan santri Pondok Pesantren Lapas Probolinggo mengikuti pembelajaran ini dengan antusias, serius dan santai,” sebut dia, Kamis (4/11/21).

Mengajari ilmu agama ke para Napi, kata Pamuji, sebagaimana mengutip pernyataan dari Imam Ghazali bahwasannya ilmu tanpa amal adalah kegilaan, dan amal tanpa ilmu adalah kesia-siaan. Sehingga kegiatan pesantren di dalam Lapas Probolinggo adalah wujud dukungan pada warga binaan yang sedang belajar.

“Kami berharap warga binaan yang ikut dalam pesantren dapat menjadi pribadi yang lebih baik, semakin beriman kepada Allah SWT, dan dapat mengamalkan ilmu yang didapat baik di lingkungan lapas maupun saat bebas nanti,” ujarnya. ***Yul

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini