Mandalapos.co.id, Indramayu – Membentuk komitmen bersama kesiapsiagaan penanggulangan bencana di Jawa Barat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) BPBD se-Jawa Barat bertempat di Hotel Wiwi Perkasa 2 Indramayu pada Rabu, (19/1/2022).
Rakor yang dihadiri utusan seluruh BPBD Kabupaten/Kota se-Jawa Barat ini dilaksanakan dalam rangka mensupport BPBD Kabupaten/Kota se-Jawa Barat untuk tetap dalam kondisi optimal untuk mengantisipasi dan menanggulangi bencana yang kemungkinan akan terjadi.
Bupati Indramayu yang diwakili Asisten Daerah Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat (Assda II) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Indramayu Maman Kostaman menyambut baik penyelenggaraan Rakor BPBD se-Jawa Barat di Kabupaten Indramayu.
Asda II Maman menambahkan, kondisi geografis Kabupaten Indramayu berada di wilayah dataran. Kabupaten Indramayu memiliki panjang pantai 147 kilometer. Kondisi ini membuat Kabupaten Indramayu menjadi kabupaten yang memiliki pantai terpanjang se Pulau Jawa.
Dengan pantai yang panjang ini menjadikan Kabupaten Indramayu pemasok 30% kebutuhan ikan Jawa Barat baik dari sektor tangkap maupun sektor budidaya.
Selain itu, Kabupaten Indramayu adalah produsen beras terbesar di Indonesia. Kabupaten Indramayu dengan luasan panen 226.626 hektare mampu memproduksi 1.363.312 ton gabah kering yang merupakan produksi tertinggi di Indonesia.
Kabupaten Indramayu yang berada di dataran rendah dengan segudang potensi alamnya yang melimpah kerap berpotensi dilanda banjir baik karena curah hujan yang tinggi maupun kiriman air dari hulu yang melintas di beberapa sungai di Indramayu.
“Ketika terjadi hujan di Kabupaten Indramayu, dipastikan akan terjadi genangan namun tidak parah. Namun ketika hujannya terjadi di wilayah hulu seperti di Kabupaten Garut, Sumedang, Majalengka dan sebagian wilayah Bandung maka Indramayu siap-siap menerima kiriman air yang banyak dan berpotensi menimbulkan banjir,” katanya.
“Contohnya ketika dua tahun yang lalu Kabupaten Indramayu kedatangan kiriman air dari hulu sungai membuat 14 besar sungai di Indramayu tidak kuat menahan beban besarnya debit air, sehingga meluap dan merendam 22 kecamatan dari 31 kecamatan di Indramayu,” tambahnya.
Maman menambahkan, kondisi ini diperparah jika musim hujan tiba, dibeberapa wilayah pesisir pantai Indramayu sering terjadi banjir rob (Red: pasang naik air laut) seperti langganan yang terjadi di Desa Eretan Wetan dan Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat Dani Ramdan menyatakan, bahwa untuk mengantisipasi dan melakukan upaya sedini mungkin dalam menghadapi bencana, BPBD Jawa Barat memiliki aplikasi Batara.
“Aplikasi Batara akan terkoneksi langsung dengan Jabar Quick Respon. Artinya apabila terjadi kebencanaan maka masyarakat bisa mengetahui dari aplikasi Batara dan Aplikasi Quick Respon,” paparnya.
Dirinya berharap melalui Rakor BPBD se-Jawa Barat ini diharapkan para kepala BPBD kabupaten/kota di Jawa Barat tetap bersinergi dan semangat untuk bekerja semaksimal mungkin dalamRe mengantisipasi dan menanggulangi bencana. ***(Resman S).