Ada Hak Warga Diabaikan, Di Balik Pembangunan Jalan Gunung Air Makan Ranai Darat-Sepempang

0
243
Warga Ranai Darat, Ismail dan Dismun

Mandalapos.co.id, Natuna — Di balik mulusnya jalan lapis hotmix yang menghubungkan Gunung Air Makan Ranai Darat dengan Desa Sepempang. Ternyata ada hak warga yang belum ditunaikan oleh kontraktor pelaksana, yakni PT. Jaya Sakti Permai.

Ismail, warga RT.03, RW.05, Gunung Air Makan, Kelurahan Ranai Darat, hingga kini belum menerima ganti rugi atas tanamannya yang menjadi korban pembukaan lahan, untuk pembangunan jalan senilai Rp.19,6 miliar itu.

Padahal demi mulusnya proses pembangunan jalan dengan panjang sekitar 3,7 kilometer tersebut, Ismail dan warga lainnya telah mengikhlaskan lahan mereka digunakan tanpa ganti rugi sepeserpun. Kendati demikian, warga sekitar dijanjikan akan mendapatkan ganti rugi atas tanaman produktifnya yang terimbas pembangunan jalan.

“Tanah memang kita kasih tidak ada ganti rugi, tapi cengkeh belum dibayar sama sekali,” ungkap Ismail saat ditemui awak media di Café Bukit Bintang, Minggu (13/10/2024).

Janggalnya, ada sebagian warga yang justru telah menerima ganti rugi atas tanamannya, salah satunya adalah Baim. Kepada media, Baim mengaku telah menerima uang ganti rugi atas penebangan tanaman cengkeh dan kelapanya sebesar Rp11 juta, di awal-awal pembukaan lahan untuk jalan.

“Satu batang diganti rugi Rp200 ribu. Saya waktu itu terus mendesak, karena tanaman saya sudah dirobohkan,” kata pria yang akrab disapa Aim itu.

Warga Ranai Darat lainnya, Dismun, merasakan hal yang sama dengan Ismail. Menurutnya, tanaman cengkeh dan kelapa miliknya belum diganti rugi, meski jalan tersebut kini telah selesai dikerjakan.

Baik Ismail maupun Dismun, memang tak menampik pembangunan jalan tersebut sangat membantu masyarakat setempat untuk mengakses kebun mereka di sekitar Gunung Air Makan. Namun, mereka tetap berharap agar tanaman-tanaman yang selama ini menjadi sumber penghasilan warga setempat, untuk segera diganti rugi sesuai janji pemerintah.

Kekecewaan Ismail dan warga lainnya tak sekedar soal tanaman yang belum diganti rugi, tetapi juga soal kondisi jalan yang masih baru seumur jagung dibangun, tetapi terdapat kerusakan di beberapa titik.

“Saya masyarakat kecewa, jalan lah bagus rusak seperti itu, saya tak terima. Kami sudah lama menunggu jalan ini dibangun,” ujar Ismail sambil menunjukan titik jalan yang rusak.

Ismail dan warga Gunung Makan pun berharap, pemerintah segera memperbaiki aspal jalan yang rusak tersebut agar tak semakin parah.

Dikonfirmasi terpisah Senin (14/10). Kepala Dinas PUPR Kabupaten Natuna, Agus Supardi, mengaku baru tahu ada warga yang masih belum mendapatkan ganti rugi atas tanamannya.

“Kemarin sudah didata dan dibayarkan oleh kontraktor, saya juga baru tau ada warga yang belum dibayarkan,” sebutnya.

Agus juga mengklaim, ganti rugi tanaman warga yang terdampak pembangunan Jalan Gunung Air Makan-Sepempang, telah menjadi tanggung jawab kontraktor pelaksana.

“Kami hanya bisa membantu mengkomunikasikan dengan kontraktor,” ujarnya.

*ALFIAN

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini