Anton Charliyan : Budaya Melayu Babel Jadi Cerminan Sikap Toleransi dan Bhineka Tunggal Ika

0
252
Ketua Umum PJS foto bersama dengan Penggiat Budaya Nasional dari Pasundan Jabar Irjen Pol (P) Drs. H. Anton Carliyan dalam seminar budaya nasional di Bangka Belitung (Foto: PJS/istimewa)

Mandalapos.co.id, Pangkalpinang- Aula Makorem 045 Garuda Jaya menjadi tempat berlangsungnya Seminar Budaya Nasional yang mengusung tema “Melalui Keragaman Budaya Daerah Kita Harmonikan Semangat Bhinneka Tunggal Eka Dalam Menjaga Persatuan dan kesatuan Bangsa Dalam Bingkai NKRI”.

Kegiatan Seminar Budaya Nasional diinisiasi oleh Kantor Berita Online Bangka Belitung (KBO Babel) dan organisasi pers Pemerhati Jurnalis Siber (PJS) itu, menghadirkan tokoh atau pegiat budaya daerah dan nasional sebagai narasumber atau pembicaranya.

Seminar Budaya Nusantara ini dibuka oleh Ketua Umum DPP PJS Mahmud Marhaba, 16 Desember 2022.

“Selain Ketua Umum PJS bang Mahmud Marhaba yang memberikan sambutan dan sekaligus membuka Seminar Budaya Nasional, Penggiat Budaya Nasional dari Pasundan Jabar Irjen Pol (P) Drs. H. Anton Carliyan, MPKN yang juga Dewan Pembina KBO Babel sebagai Narasumber/Pembicara di Seminar Budaya Nasional, ada ayahanda Prof. Dr. Bustami Rahman, Ketua Lembaga Adat Melayu Babel dan Abangda kita Haji Marwan Ketua Majelis Adat Melayu Indonesia Kepulauan Bangka Belitung,” kata Inisiator Seminar Budaya Nasional, Rikky Fermana.

Dikatakan Rikky yang juga Wakil Ketua Komisi Informasi (KI) Babel selain narasumber/pembicara lain diatas, hadir pula Kasrem 045/Garuda Jaya Kolonel Inf Parluhutan Marpaung mewakili Danrem Brigjen TNI Ujang Darwis, MDA, Kombes Pol Maladi mewakili Kapolda Babel Irjen Pol Drs. Yan Sultra Indrajaya, SH dan Mayor Sitinjak mewakili Danlanal Babel Kolonel P Denny Indra.

Acara Seminar Budaya Nasional tersebut dipandu Ahmadi Sofyan penggiat sosial budaya dan M. Husin Ali wartawan senior TVRI sebagai moderator.

Pada acara puncak Seminar Budaya Nasional itu, Irjen Pol (P) Dr. Drs. Anton Charliyan, yang juga mantan Kadiv Humas Polri dengan panggilan akrabnya Abah Anton, diberikan kesempatan untuk menyampaikan materinya terlebih dahulu.

Dalam paparannya, Abah Anton menyampaikan bahwa sadar atau tidaknya saat ini rakyat mungkin sudah merdeka di bidang politik, sosial, maupun ekonomi.

“Tapi apakah kita sudah bisa 100 persen penuh berdaulat tanpa intervensi negara-negara Adi Kuasa? Ternyata belum bisa, bahkan begitu banyak tekanan dan intervensi negara-negara super power, maka nya khusus di bidang budaya kita harus betul-betul mampu merdeka dan berdaulat full seratus persen menjadi tuan di rumah sendiri,” sebut Abah Anton.

Untuk itu, dirinya mengajak seluruh masyarakat dinahkodai para budayawan dan tokoh adat agar betul-betul mampu mengokohkan, memelihara, melestarikan dan melaksanakan adat tradisi budaya daerah masing-masing.

Abah Anton juga menilai, hal utama yang perlu ditanamkan dalam hati, perilaku, dan sikap, yakni merasa bangga sebagai bangsa Indonesia.

Dia pun mengutip pemaparan Arsyos Santos dalam bukunya The Lost Atlantis, nusantara merupakan sumber peradaban yang paling unggul, cikal bakal peradaban yang paling tua dengan adanya Artefak gunung Padang Cianjur, serta merupakan negara yang sudah religius berketuhanan yang Maha Esa sejak awal.

“Salah satu buktinya masyarakat adat suku Baduy Banten diketahui beragama Adam sebagai Nabi pertama,” ungkapnya.

Di penghujung acara, Abah Anton juga memberikan apresiasi berupa piagam penghargaan, bravet, emblam kepada narasumber, tokoh masyarakat dan tokoh Forkopimda Babel, atas dedikasi dan peran serta dalam menjaga keharmonisan Bhineka Tunggal Ika dengan keragaman budaya daerah di Bangka Belitung.

“Menurut saya Budaya Melayu Bangka Belitung bisa jadi cermin dalam sikap toleransi dan Bhineka Tunggal Ika di Indonesia, menjaga keharmonisan tetap satu mesti dengan keragaman budaya yang berbeda, masyarakat Babel tetap bisa menjaga persatuan, kerukunan, dan menghargai perbedaan yang ada. Saya senang bisa di sini bersama saudara-saudaraku,” kata Abah Anton.

****Yahya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini