Oleh : Sri Wahyuni (Mahasiswi Apoteker Angkatan IX Universitas Halu Oleo Kendari)
Perilaku Remaja Terhadap Minum Minuman Keras
Masa remaja merupakan masa yang sangat penting. Remaja merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa, dimana terjadi pacu tumbuh dimana terjadi pertumbuhan ciri-ciri seks sekunder, tercapai fertilasi dan terjadi perubahan-perubahan psikologi serta kongnitif.
Kategori usia remaja yaitu masa remaja awal/dini (early adolescences) usia 11-13 tahun, masa remaja pertengahan (middle adolescence) dengan rentan usia 14-16 tahun dan masa remaja lanjut (late adolescence) dengan rentan usia 17-20 tahun.
Perilaku remaja minum minuman keras akhir-akhir ini tampak menonjol di kalangan masyarakat. Sejauh ini yang menjadi kekhwatiran masyarakat terbesar adalah penyalagunaan minuma keras di kalangan remaja. Alkohol menimbulkan ketergantungan atau kecanduan pada peminumnya. Makin sering mengkonsumsi minum minuman beralkohol, makin besar ketergantungan sehingga pada suatu saat tidak bisa melepaskan diri lagi.
Adapun beberapa faktor yang menyebabkan penyalagunaan alkohol oleh remaja adalah keturunan, pengaruh keluarga, aspek-aspek tertentu dalam hubungan dengan teman sebaya, etnis, dan karakteristik kepribadian, faktor genetik maupun lingkungan sama-sama berperan. Dengan demikian, penyalagunaan alkohol dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam diri individu dan diluar diri individu (Lingkungan).
Mengkonsumsi minuman keras dapat menimbulkan dampak negatif bagi tubuh manusia yaitu: dampak fisik, dampak psikologi, dan dampak sosial.
Dampak fisik, ada beberapa penyakit yang diyakini berasosiasi dengan kebiasaan minum alkohol diantaranya serosis hati, kanker, penyakit jantung dan syaraf. Sebagian besar kasus serosis hati atau liver cirrhosis dialami oleh peminum berat yang kronis. Mengkonsumsi alkohol atau minuman keras dengan jumlah yang berlebihan dapat meningkatkan kadar kolestrol dalam darah. Selain itu, alkohol atau minuman keras juga memiliki pengaruh yang baik bagi tubuh jika dikonsumsi sesuai kebutuhannya.
Dampak psikoneurologis, pengaruh addictive, insomnia, depresi, gangguan kejiwaan, serta dapat merusak jaringan otak secara permanen sehingga menyebabkan gangguan daya ingatan, kemampuan penilaian, kemampuan belajar, dan gangguan neurosis lainnya.
Dampak Sosial, dampak sosial yang berpengaruh bagi orang lain, dimana perasaan peminum alkohol sangat labil, yaitu mudah tersinggung, perhatian terhadap lingkungan jadi terganggu. Dalam kondisi seperti ini akan menekan pusat pengendalian diri sehingga peminum menjadi agresif, bila tidak terkontrol akan menimbulkan tindakan yang melanggar norma bahkan memicu tindakan kriminal serta meningkatkan resiko kecelakaan.
Pengetahuan tentang bahaya mengonsumsi alkohol
Tingkat pendidikan mempunyai peranaan besar dalam menunjang pengetahuan seseorang tentang perilaku penggunaan minuman keras. Menurut Mubarak (2009) faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah pendidikan, semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan, yaitu: faktor internal (Pendidikan, pekerjaan dan umur), dan faktor eksternal (faktor lingkungan dan social budaya). Mengkonsumsi minuman keras dapat menimbulkan dampak negatif bagi tubuh manusia yaitu: dampak fisik, dampak psikologi, dan dampak sosial.
Dampak fisik, ada beberapa penyakit yang diyakini berasosiasi dengan kebiasaan minum alkohol diantaranya serosis hati, kanker, penyakit jantung dan syaraf. Sebagian besar kasus serosis hati atau liver cirrhosis dialami oleh peminum berat yang kronis. Mengkonsumsi alkohol atau minuman keras dengan jumlah yang berlebihan dapat meningkatkan kadar kolestrol dalam darah. Selain itu, alkohol atau minuman keras juga memiliki pengaruh yang baik bagi tubuh jika di konsumsi sesuai kebutuhannya.
Dampak psikoneurologis, pengaruh addictive, insomnia, depresi, gangguan kejiwaan, serta dapat merusak jaringan otak secara permanen sehingga menyebabkan gangguan daya ingatan, kemampuan penilaian, kemampuan belajar, dan gangguan neurosis lainnya.
Dampak Sosial, dampak sosial yang berpengaruh bagi orang lain, dimana perasaan peminum alkohol sangat labil, yaitu mudah tersinggung, perhatian terhadap lingkungan jadi terganggu. Dalam kondisi seperti ini akan menekan pusat pengendalian diri sehingga peminum menjadi agresif, bila tidak terkontrol akan menimbulkan tindakan yang melanggar norma bahkan memicu tindakan kriminal serta meningkatkan resiko kecelakaan.
Upaya Penanganan Kecanduan Alkohol
Ada beberapa cara untuk menangani seseorang yang kecanduan alkohol, yaitu:
Ada beberapa cara untuk menangani seseorang yang kecanduan alkohol, yaitu:
- Menjalani psikoterapi dan konseling
- Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat
- Konsumsi obat dari dokter
- Menghindari perkumpulan yang tidak sehat dan mendekatkan diri kepada tuhan
Bagi para remaja sebisa mungkin harus mengurangi jumlah konsumsi minuman keras karena dapat menimbulkan masalah kesehatan. Bagi para orang tua harus bisa meningkatkan tingkat pengawasan kepada anak supaya tidak mengkonsumsi minuman keras, terutama pola asuh anak karena faktor tersebut sangat berpengaruh dengan tingkat perkembangan anak. Pemberian edukasi terkait larangan mengkonsumsi minuman beralkohol melalui program GERMAS akan sangat membantu dalam mengurangi angka kecanduan minuman beralkohol pada remaja dan angka kematian akibat mengonsumsi minuman beralkohol.
Sumber:
http://eprints.ums.ac.id/20584/
https://osf.io/28j36/download
Mubarak. (2009). Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Nugraha, A. W. (2012). Pengaruh penyuluhan kesehatan tentang bahaya minuman keras Terhadap perilaku minum minuman keras pada remaja usia 15-20 tahun Desa Banaran Galur. Jurnal Kesehatan.
Sarwono. (2010). Psikologi Remaja. Jakarta: PT RAJA GRAFINDO PERSADA.
Wawan, D. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.