Baru 2 Bulan Menikah, Wanita Muda di Bintan Bunuh Diri

0
500
Penemuan wanita gantung diri di Lobam, Kabupaten Bintan. (Istimewa)

mandalapos.co.id, Bintan – Wanita asal Lobam, Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), Titin Rahmala Densi, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumah kontrakannya, Perumahan LDII Blok R Nomor 85 RT 006/RW 001 Kelurahan Tanjung Permai, Sabtu (27/3/2021) malam.

Adapun penyebab dirinya bunuh diri diduga kuat karena cemburu dan merasa diselingkuhi oleh suaminya. Hal ini terungkap setelah pihak polisi menemukan chatting via WhatsApp (WA) di Handphone merk Oppo yang ditemukan di samping jasad korban.

Kapolsek Bintan Utara, Kompol Suharjono mengatakan, korban ternyata masih pengantin baru. Karena dia baru menikah dua bulan yang lalu dengan pria sekampungnya yaitu Ega Teguh Farenza.

“Korban ini orang Bengkulu dan menikah dengan orang sana juga. Dua bulan yang lalu mereka nikah, namun sudah tidak tinggal serumah lagi,” ujar Suharjono, Minggu (28/3/2021), melansir batamnews.co.id .

Bedasarkan hasil penyelidikan, wanita kelahiran Bengkulu 18 Desember 1999 itu sempat bertengkar melalui chatting di WA. Dalam chatting itu korban menyatakan “Tengok lah dengar ajo kau berita Yo kalo bini kau dah mati”.

Disini dapat disimpulkan bahwa korban cemburu terhadap suaminya. Kemudian merasa suaminya selingkuh dengan perempuan lain, korban pun nekat mengakhiri hidupnya.

“Jadi mereka nikah di Bengkulu. Namun 10 Maret 2021 korban pulang ke rumah kontrakannya di Tanjung Permai Kabupaten Bintan. Sementara suaminya tak dapat ikut bersama dikarenakan terkendala dengan pekerjaan. Disitulah korban cemburu dan merasa kalau suaminya itu ada wanita lain,” jelas Suharjono.

Selain mendapatkan bukti dari hasil chatting korban dengan suaminya via WhatsApp. Polisi juga meminati keterangan kepada para saksi. Salah satunya ipar korban, Anton (21).

Disitu Anton menceritakan bahwa Sabtu (27/3/2021) sekitar pukul 20.00 WIB, mendapatkan telephone via WhatApps dari suami korban. Suami korban menyuruh saksi untuk mengecek keberadaan korban karena korban tidak menjawab telephone dari suaminya.

Untuk memastikannya, saksi kembali menyuruh istrinya untuk menchatting via WhatApps kepada korban namun juga tidak dibalas.

“Suami korban sempat menjelaskan kepada saksi bahwa mereka berdua ribut atau berantam dikarenakan korban cemburu dan mengira suami korban memiliki wanita lain, dan pada saat itu korban juga mengatakan hal yang mengerikan. Maka suami korban meminta saksi mengecek keberadaan dan kondisi korban,” katanya.

Kemudian sekitar pukul 20.30 WIB, saksi curiga dengan korban karena tidak membalas dan merespon telpon dan chatting WhatApps dari saksi maupun istrinya. Lantas saksi bersama istrinya mendatangi rumah korban, yang mana pada saat itu kondisi pintu rumah dalam keadaan terkunci dan lampu bagian dalam rumah hidup, sedangkan lampu bagian luar dalam kedaaan mati.

Melihat ada yang janggal, saksi langsung mendatangi tetangga korban untuk menanyakan keberadaan korban. Lalu saksi meminjam sebilah pisau kecil kepada tetangga rumah korban tersebut untuk digunakannya sebagai alat mencongkel (membuka) jendela depan rumah korban.

“Setelah jendela berhasil dibuka, saksi langsung memanjat jendela untuk masuk kedalam lalu membuka pintu rumah korban yang dalam keadaan terkunci dari dalam,” sebutnya.

Setelah itu saksi memanggil tetangga korban dan Ketua RT 006 Perumahan LDII Blok R, Heriyono untuk bersama-sama masuk kedalam rumah korban untuk mencari tahu kebenarannya.

“Saat itu saksi bersama istrinya beserta tetangga dan Ketua RT langsung masuk ke bagian kamar korban. Namun saat akan ke bagian dapur mereka semua melihat korban menghadap kearah dapur dalam keadaan tergantung dengan selimut warna biru serta terikat di bagian leher korban. Lalu kejadian ini dilaporkan ke polisi,” ucapnya.

***red

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini