Mandalapos.co.id, Anambas – Sebanyak 3 orang pelajar terciduk Operasi Ketenteraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol PP Kabupaten Kepulauan Anambas, Sabtu (10/9/22) dinihari di Batu Lepe.
Saat dihampiri petugas Satpol PP Anambas, ketiga pelajar yang mengaku bersekolah di salah satu SMK Negeri di Anambas ini, tengah menenggak minuman beralkohol (Mikol) jenis Bir. Bahkan, petugas Satpol PP mendapati pelajar tersebut menggunakan kendaraan roda dua berplat merah milik Dinas Pendidikan Kepulauan Anambas.
“Tiga pelajar itu mengaku magang di Kantor Bupati, BKPSDM dan di Kominfo, kebetulan terjaring Razia Trantibum yang dilakukan Satpol PP berdasarkan surat perintah Kasatpol PP. Dengan jumlah anggota 20 orang kami bidang penegak dibantu pleton khusus dan PTI,” terang Richart, Kabid Penegakan Peraturan dan Kebijakan Daerah Satpol PP Anambas, Sabtu (10/9/22).
Menurut Richart operasi trantibum ke sejumlah fasilitas umum di Kecamatan Siantan ini dilakukan, lantaran banyaknya laporan masyarakat masuk, terkait kegiatan para remaja saat tengah malam.
“Semua kita razia karena berdasar laporan masyarakat, akhir-akhir ini banyak yang pacaran atau berkegiatan di tempat tersebut, termasuk di lokasi bekas tempat MTQ. Kebetulan yang bertiga ini mengaku siswa magang dari SMK Anambas, kita dapati mengkonsumsi minuman beralkohol di batu lepe sekitar jam 00:32 WIB,” ungkapnya.
Lanjut Richart mengatakan, para pelajar tersebut sudah dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Demikian mereka akan diinapkan di Kantor Satpol PP Anambas, untuk keesokan harinya menunggu kedatangan orang tua ataupun pihak sekolah.
“Apakah nanti sekolah atau orang tua menjamin, ini belum kita pulangkan, supaya mereka paham kondisi anak ini dan kedepan ada efek jera bagi anak sekoah lainnya. Untuk fasilitas dinas kita tunggu arahan kadis nya,” ujarnya.
Richart juga mengimbau, agar orang tua, sekolah, dan kepala kantor tempat magang, supaya bisa lebih peduli.
“Tujuan kita supaya ada perbaikan secara etika dan moral supaya dibenahi. Kita ini kan berpredikat kabupaten layak anak, mereka kan anak, jadi kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi? “ ucapnya.
“Kepada anak-anak pelajar, kami minta bertindak dan berkelakulah seperti pelajar. Main game online sampai tengah malam itu tak ada positifnya, apalagi sampai kongkow-kongkow di tempat hiburan malam dan fasilitas umum hingga larut malam, makanya kami minta masyarkat jika melihat pelajar keluyuran silahkan lapor kami by phone,” pesan Richart.
Sementara itu I, salah satu pelajar yang terciduk Razia Satpol PP Anambas, mengklaim dirinya hanya sebatas menemani rekannya sesama pelajar minum bir. Sedangkan D, mengaku baru sekali minum miras di Tarempa.
Dia mengatakan, mikol jenis bir itu dibelinya menggunakan uang hasil kerjanya sendiri. Dihadapan petugas Satpol PP mereka pun mengaku menyesal dan tidakakan mengulangi perbuatannya. ***Yahya