Belum Rampung Dikerjakan Pondasi Jembatan “Golkar” Ambrol, Dinas PUPR: Kerugian Negara Sudah Dikembalikan

0
480

Mandalapos.co.id, Asahan –  Kondisi proyek Jembatan di Dusun 6 Afdeling 3 Desa Sei Kopas, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, kini mangkrak dan terbengkalai.

Pembangunan jembatan yang bakal menghubungkan dua desa yakni Desa Sei Kopas dengan Desa Sei Nadoras itu terhenti, lantaran pondasinya ambrol meski pengerjaan jembatan belum selesai.

Proyek jembatan yang dikenal masyarakat dengan nama Jembatan “Golkar” itu, merupakan kegiatan fisik Dinas PUPR Asahan yang menelan anggaran Rp1,4 Miliar bersumber dari Dana Insentif Daerah Kabupaten Asahan tahun 2021.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang  (PUPR) Kabupaten Asahan, Suratno, mengatakan, akibat ambruknya pondasi proyek jembatan Golkar pihak rekanan yakni CV Ransoe Karya Pratama harus mengembalikan kerugian keuangan negara.

“Pembangunan jembatan tersebut untuk sementara dihentikan, karena faktor alam yang tidak mendukung ,” tutur Suratno, Kamis ( 19/5) pagi di ruang kerjanya.

Lebih lanjut Suratno menjelaskan, alasan tidak dilanjutkannya proyek pembangunan jembatan Golkar, dikarenakan semakin melebarnya bentangan pada dasar tanah pinggir sungai yang juga mengandung pasir.

Menurut Suratno, awalnya bentangan pondasi hanya berjarak sekitar 24 meter, kini telah melebar sampai menjadi 28 – 30 meter, hal ini disebabkan oleh derasnya arus air sungai yang menghantam tanah pinggiran sungai.

Suratno mengungkapkan, Dinas PUPR juga sudah berkoordinasi dengan tim teknis dari Universitas Sumatera Utara (USU) guna membahas tentang rencana kelanjutan proyek pembangunan jembatan “Golkar”.

“Mengingat pentingnya jembatan itu bagi masyarakat sekitar, tidak menutup kemungkinan jembatan Golkar akan kembali dilanjutkan proses pembangunannya,” ujarnya.

“Kalau tidak salah, sepengetahuan saya pengembalian kerugian keuangan negara akibat dari ambruknya pekerjaan proyek pembangunan jembatan Golkar itu sekitar Rp29,5 juta, karena pada saat awal sebelum pekerjaan proyek dimulai, pihak rekanan atau pemborong telah mengambil uang proyek termin pertama/DP,” tuturnya.

Demikian, Suratno mengaku tidak mengetahui persentase progres pekerjaan.

“Kalau untuk itu saya tidak tau persis, untuk lebih jelasnya coba konfirmasi langsung aja ke pak Haris Rambe kepala bidang Bina Marga, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Saya tidak pernah ke lapangan,” jelas Suratno.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Asahan yang juga merangkap sebagai PPK , Haris Muda Rambe, ketika dihubungi mengatakan sedang berada di Kecamatan Bandar Pulau. Ia pun meminta awak media mandalapos untuk menjumpainya besok. ***( JH )

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini