Mandalapos.co.id , Buton Tengah – DPC PDI Perjuangan Buton Tengah mencabut laporan Polisi dan memaafkan dua terduga pelaku pembakaran dan pengrusakan baliho, bergambar bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Buton Tengah (Buteng), Presiden Jokowi, Ketua Umum PDIP, dan Presiden Pertama Indonesia, Ir Soekarno, di Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara.
Kedua belah pihak berdamai setelah adanya mediasi secara kekeluargaan yang difasilitasi oleh Pemerintah Desa Lanto, untuk mempertemukan pihak keluarga terduga pelaku dengan Ketua Dewan DPC PDIP Kabupaten Buteng, Samahuddin, di balai desa yang juga dihadiri ratusan masyarakat Desa Lanto, Selasa (12/9/2023).
Dari pantuan media, mediasi kekeluargaan dihadiri dari unsur pemerintah yakni, Kesbangpol, Camat Mawasangka Tengah, Kepolisian Polsek Mawasangka Tengah, perwakilan Danramil Mawasangka, Kepala Dinas Perikanan (tokoh masyarakat Lanto), BPD, tokoh Agama, masyarakat, dan pemuda.
Kepala Desa Lanto, Muh. Suyuti, mengatakan, pertemuan ini dilakukan sebagai bentuk upaya pemerintah desa dan seluruh masyarakat Lanto, merespon kejadian pengrusakan baleho disertai pembakaran pada Selasa, 5 September 2023, lalu di Desa Lanto.
Atas Kejadian ini, kata dia, pemerintah desa dan masyarakat terus melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait, dengan tujuan agar kedua belah pihak (keluarga pelaku bersama PDIP Buteng) bisa melakukan penyelesaian secara kekeluargaan.
Melalui komunikasi yang baik, PDIP Buteng merespon permintaan tersebut dan bersedia hadir dihadapan masyarakat menyesaikan persoalan ini dengan damai, kekeluargaan, serta mencabut pengaduan laporan polisi di Polres Buton Tengah.
“Sebenarnya Pak Samahuddin sudah memaafkan kejadian ini setelah mengetahui kedua pelaku merupakan bagian keluarganya. Akan tetapi, penyesaian kasus ini tidak gampang karena harus melalui pihak jalur DPP PDIP Pusat. Alhamdulillah atas perjuangan beliau (Samahuddin) telah menyakinkan semua pihak untuk menyesaikan persoalan ini secara mediasi kekeluargaan di hadapan masyarakat Desa Lanto,” ucap Muh.Sayuti dihadapan ratusan masyarakatnya.
“Tindakan adik-adik atau anak-anak kami (pelaku) kemarin murni tidak dipengaruhi oleh pihak lain manapun. Mareka melakukannya akibat pengaruh minuman alkohol berlebihan. Jadi ini tidak ada perbuatan terstruktur, skenario dan lain-lain sebagainya,” jelasnya.
Dalam mediasi kekeluargaan tersebut, terjadi suasana haru berlinang air mata ketika kedua pihak keluarga terduga pelaku, menyampaikan dengan tulus permohonan maaf langsung kepada seluruh kader PDIP, simpatisan Ganjar Pranowo, dan Ketua DPC PDIP Buteng atas tindakan yang dilakukan oleh keluarganya.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Buteng, Samahuddin, menyampaikan, kejadian pengrusakan disertai pembakaran baleho Ganjar Pranowo telah menjadi isu nasional yang telah diketahui oleh DPP PDIP Pusat. Atas kejadian itu, DPP pusat menginstruksikan DPC PDIP untuk melaporkan pelaku ke pihak berwajib.
Setelah diketahui pelaku, lanjut Samahuddin, ia tidak menyangka salah satu pelakunya adalah oknum polisi (inisial AL) dan warga (LA) di Desa Lanto, yang merupakan bagian dari keluarganya sendiri. Sehingga ia langsung berkoordinasi dengan DPP PDIP pusat, DPD provinsi, dan tim relawan Ganjar Pranowo, bahwa kejadian akan diselesaikan secara kekeluargaan.
“Kejadian ini adalah musibah yang kita terima dengan lapang dada. Sayapun tidak mungkin melaporkan anak-anak saya keluarga saya, apalagi saya juga memiliki anak Polisi. ini menjadi tanggungjawab saya kepada DPP PDIP Pusat bahwa penyesaian kasus ini saya akan selesaikan secara kekeluargaan dan alhamdulillah diterima baik,” ucap Samahuddin dihadapan pihak keluarga dan masyarakat Lanto.
Lanjut eks Bupati Buteng Periode 2017-2022 itu menuturkan, pengrusakan baleho oleh dua pelaku ini sejatinya akan terkena tindak pidana dengan ancaman penjara, dan tentunya akan berisiko pemecatan (oknum polisi AL).
“Itu kita tidak inginkan,” ujarnya.
Akhirnya Samahuddin pun dengan niatan ikhlas ingin menyesaikan persoalan ini secara kekeluargaan dan memaafkan perbuatan pelaku.
“Saya atas nama Ketua DPC PDIP Buteng menyampaikan pencabutan laporan kepolisian tentang pengrusakan baleho PDIP di Buton Tengah pada sore hari ini saya cabut dengan resmi,” ucap Samahuddin disambut tepuk tangan meriah warga.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada pemerintah desa dan seluruh masyarakat Lanto atas fasilitasi mediasi ini. Bagi saya ini hal yang sangat luar biasa,” ucapnya lagi.
Terakhir, Samahuddin menyampaikan pesan kepada warga terkhusus pemuda untuk tidak berbuat merusak baliho partai manapun karena dapat dilaporkan sesuai ketentuan Undang-Undang.
“Saya berpesan mengingatkan kepada pemuda untuk menghindari minum beralkohol. Sebab itu akan berdampak merugikan,” ujarnya.
Rapat mediasi itu ditutup dengan bersalaman, disertai tanda tangan kedua belah pihak antara perwakilan keluarga terduga pelaku dan Ketua PDIP Buteng Samahuddin, Taslim sebagai kader PDIP yang melaporkan kejadian pengrusakan baleho di Kepolisian, berserta saksi-saksi yang menghadiri mediasi dengan pernyataan pencabutan laporan polisi kepada kedua pelaku. ***
Laporan : Ahmad Subarjo