MANDALAPOS.co.id, Jakarta– Periode Januari-Maret 2021 menjadi waktu yang kurang bersahabat bagi para pengguna transportasi baik darat, laut, maupun udara. Kondisi itu disebabkan oleh terjadinya cuaca ekstrem akibat tingginya intensitas hujan selama periode tersebut.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati memperingatkan kepada masyarakat adanya potensi bahaya menggunakan berbagai transportasi.
Moda transportasi yang sangat bahaya digunakan pada periode itu dikatakannya adalah transportasi udara dan laut. Sebab, akan muncul fenomena La Nina, Monsun Asia hingga Madden Julian Oscillation yang menumpuk.
“Terutama transportasi udara dan laut ini karena pembentukan awan CB (Cumulonimbus) dengan kondisi dinamika atmosphere,” katanya dalam diskusi virtual, Selasa, 2 Februari 2021.
Secara umum, dia menyatakan, pada dasarnya seluruh moda transportasi akan terdampak akibat signifikannya intensitas hujan awal 2021 ini. Apalagi, intensitas hujan periode itu katanya meningkat 40-80 persen.
“Jadi yang terdampak semua transportasi baik darat, laut dan udara. Karena, di darat topografi Indonesia sangat kompleks, kemudian angin-anginnya nya juga dari berbagai penjuru,” tegas dia.
Dia juga mengungkapkan, selain adanya pembentukan awan-awan CB di laut juga akan terjadi fenomena siklon di perairan sekitar Indonesia. Siklon akan membuat pusaran angin yang berputar berlawanan arah jarum jam.
“Pengaruh siklon sangat kompleks, kecepatan arus berpengaruh, kemudian ketinggian gelombang membahayakan. Di jalur penerbangan korean diprediksi pembentukan awan CB masih terus intensif,” ucapnya.
Dwikorita menyatakan, cuaca ekstrem ini akan terjadi dalam rentang waktu cukup panjang. Sebab, fenomena ini akan melanda Wilayah Indonesia Barat hingga Tengah pada Januari dan Februari sedangkan Timur pada Maret.
“Masih sangat intensif. Puncaknya di Januari dan Februari untuk wilayah Indonesia bagian Barat atau Tengah, tapi wilayah Indonesia lainnya Maret, jadi panjang rentangnya,” tutur Dwikorita.
***red