Buka Diklat Keterampilan Tata Rias di BLK, Wabup Natuna: Penting Memberi Keahlian ke Masyarakat

0
295
Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda menyerahkan kartu tanda peserta secara simbolis kepada peserta pelatihan Tata Rias di BLK Natuna, Senin (6/11).

Mandalapos.co.id, Natuna — Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda, membuka resmi kegiatan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja, berdasarkan klaster kompetensi dengan kejuruan tata rias pengantin muslim modern dan tata rias kecantikan rambut level II, Senin (6/11/2023).

Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Natuna ini, dilaksanakan selama 12 hari mulai 6 hingga 18 November 2023 di Balai Latihan Kerja Dinaskertrans.

Dalam laporannya, Kepala Disnakertrans Natuna, Hussyaini, mengatakan, kegiatan yang dibiayai oleh anggaran APBD Perubahan Kabupaten Natuna ini, bertujuan untuk mengurangi pengangguran dan mendukung lahirnya wirausaha baru sebagai tenaga kerja kompeten di bidang tata rias.

Dirincikan Hussyaini, kegiatan ini diikuti oleh 16 peserta dari beberapa kecamatan yakni, Kecamatan Bunguran Timur 9 orang, Bunguran Barat 1 orang, Pulau Tiga 3 orang, Bunguran Tengah 1 orang, dan Bunguran Batubi 2 orang.

“Peserta diasuransikan selama mengikuti pelatihan, jadi sudah dilindungi BPJS Ketenagakerjaan,” ujar Hussyaini.

Adapun tenaga kediklatan ini, sebut Hussyaini, dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Paloma Academy Batam, dengan menghadirkan dua orang isntruktur.

Lanjut dijelaskan Hussyaini, seusai mengikuti seluruh rangkaian pelatihan nantinya para peserta akan diuji kompetensinya oleh asesor, untuk kemudian mendapatkan Surat Tanda Pendidikan dan Pelatihan dari Lembaga Sertifikasi Profesi.

Sementara itu, Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda, berharap pelatihan ini dapat memudahkan para tenaga kerja yang belum memiliki pekerjaan.

Diungkapkan Rodhial, sejak Covid-19 melanda APBD Natuna mengalami defisit hampir 400 miliar, sedangkan penggerak utama ekonomi kerakyatan di Natuna adalah APBD, hal itu karena sektor swasta belum berkembang.

Lanjut Rodhial, adapun ekonomi kerakyatan di Natuna masih bergantung pada daya beli ASN dan Honor, sehingga ketika daya beli mereka menurun karena APBD menurun, maka ekonomi ikut lesu.

“Tetapi orang yang kreatif dan inovatif di situasi apapun tetap hidup dan berkembang, jadi penting memberi keahlian ke masyarakat supaya mereka mudah berinovasi untuk melihat peluang mencari uang,” ujarnya.

Rodhial pun berpesan kepada peserta agar selalu aktif manambah wawasan dan tidak malas berbakti kepada orang lain. Sebab, menurut Rodhial berbuat baik kepada orang lain adalah salah satu cara membranding diri, terutama dalam bidang penjualan jasa seperti penata rias.

“Profesional lah dan jangan pernah pelit ilmu, Ikuti pelatihan ini dengan serius jangan sekedar isi absen saja,” pesannya. ***

*ZUBADRI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini