Buka Rembuk Stunting 2025, Bupati Azhari Minta Seluruh Lintas Sektor Maksimalkan Peran Tangani Stunting

0
0
Bupati Buton Tengah, Dr. Azhari, S.STP., M.Si. (Foto : Dok Ist)

Mandalapos.co.id, Buton Tengah — Pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Buteng) menggelar rembuk stunting tingkat Kabupaten tahun 2025 bersama seluruh lintas sektor penanganan percepatan penurunan stunting. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Buton Tengah, Dr. Azhari, S.STP., M.Si., berlangsung di Gedung Kesenian, Kecamatan Mawasangka, Kamis (10/4/2025).

Dalam sambutannya, Bupati Azhari mengatakan bahwa rembuk stunting merupakan forum penting yang mempertemukan seluruh pemangku kepentingan lintas sektor dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Buton Tengah. Ia menegaskan bahwa stunting adalah permasalahan multidimensi yang berdampak besar terhadap masa depan generasi bangsa.

“Keseriusan pemerintah daerah dalam penanganan stunting sudah bekerja keras dengan keterlibatan berbagai Tim Percepatan Penurunan Stunting atau TPPS. Berdasarkan data elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) diambil melalui data posyandu pada Januari 2025, prevalensi stunting berada pada angka 14,6%. Sementara itu, menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, angka stunting tercatat sebesar 36,8%, menurun dari 41,6% pada 2022,” ucap Bupati.

Lanjut Azhari menyampaikan, meski menunjukkan tren positif penanganan stunting, namun ini bukan akhir segalanya karena perjuangan belum usai.

“Kita belum bisa berpuas diri atas hasil saat ini. Sebab tahun 2025 harus menjadi tahun konsolidasi dan percepatan. Kita harus memastikan semua strategi dan intervensi berjalan optimal dan tepat sasaran,” tegasnya.

Lebih lanjut, Azhari menegaskan meminta semua pihak yang terlibat dapat memaksimalkan upaya dalam penurunan stunting dengan tepat sasaran. Hal ini penting dilakukan dengan segera karena dengan visi pembangunan daerah menjadikan Buton Tengah sebagai kota pendidikan dan kota santri tentunya peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah fondasi utama.

“Pencegahan stunting merupakan prasyaratan untuk mencetak generasi cerdas dan religius. Sebab jika mereka sudah terhambat oleh kekurangan gizi kronis sejak dalam kandungan, maka itu akan menjadi penghambat,” ujarnya.

Bupati definitif kedua Buton Tengah ini meminta dengan tegas peran masing-masing perangkat daerah, mulai dari Dinas Kesehatan, DPMD, Dinas Sosial, DP2KB, Dinas Pendidikan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Dinas PUTR, dan Dinas Lingkungan Hidup, untuk bersinergi lintas sektor mengupayakan percepatan penanganan stunting dengan capaian yang lebih maksimal.

Lanjut Azhari memamparkan langkah strategis percepatan penanganan stunting untuk segera dilakukan, yakni :

1. Penguatan edukasi dan komunikasi perubahan perilaku berbasis keluarga dan komunitas.

2. Peningkatan kualitas layanan posyandu.

3. Perluasan intervensi gizi dengan data yang akurat.

4. Pemanfaatan dana desa secara fokus dan terintegrasi.

5. Monitoring dan evaluasi rutin oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).

6. Kolaborasi multipihak, termasuk sektor swasta dan organisasi kemasyarakatan melalui program “Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting”.

“Semoga dengan keterlibatan kita semua penanganan stunting di Buton Tengah dapat ditangani dengan hasil lebih maksimal. Melalui rembuk stunting ini dapat menjadi forum untuk menyatukan komitmen dan menyelaraskan program. Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai momentum transformasi menuju generasi Buton Tengah yang sehat, cerdas, dan berkualitas,” tutup Bupati.

Laporan : Ahmad Subarjo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini