Mandalapos.co.id, Natuna — Bupati Natuna, Wan Siswandi, berharap perekonomian Kampung Penagi bisa kembali hidup seperti masa lampau.
Bagi Wan Siswandi, Kampung Penagi adalah kampung bersejarah sebagai embrio perdagangan sebelum terbentuknya Kabupaten Natuna.
“Kami menganggap Penagi bagian sejarah Natuna. Dulu waktu kecil-kecil saya, itu tempat perdagangan,” ujar Wan Siswandi dalam acara pembagian sertifikat tanah program PTSL BPN, di Aula Kelurahan Bandarsyah, Selasa (12/12/2023).
Dalam kegiatan itu, sebanyak 142 sertifikat tanah PTSL diberikan kepada warga di Kelurahan Batu Hitam, termasuk warga Kampung Penagi.
Terbitnya sertifikat itu, kata Wan Siswandi, menjadi ketetapan hukum dan bukti bahwa Penagi tetap milik warga Penagi.
Selain itu sebutnya, saat ini Pemprov Kepri juga melakukan pembangunan pelabuhan Tanjung Payung Penagi, sedangkan Pemkab Natuna melakukan pembangunan pelabuhan lama Kampung Penagi. Tak hanya itu, permintaan warga Penagi untuk meningkatkan Surau Al Mukarramah menjadi masjid, juga direalisasikan Pemkab Natuna.
“Artinya pusat hingga kabupaten sudah memperhatikan Penagi luar biasa,” ucapnya.
Terkait pembangunan pelabuhan lama di Kampung Penagi, Wan Siswandi berharap bakal ikut mengangkat perekonomian warga setempat.
Dia pun berkeinginan agar kapal-kapal perintis bisa berlabuh di Pelabuhan Kampung Penagi.
“Kita koordinasikan dulu (dengan TNI AL). Kalau memungkinkan biar masuk Penagi, agar tidak mengganggu bongkar muat di pelabuhan Tanjung Payung,” jelasnya.
“Saya harap Penagi hidup ekonominya, kapal perintis itu kan ada penumpangnya, tentunya orang turun naik belanja dan minum kopi di situ. maka kita siapkan dulu pelabuhannya,” sambung Wan Siswandi.
Kendati demikian ungkapnya, progres pembangunan Pelabuhan Kampung Penagi masih membutuhkan waktu cukup lama sebelum dioperasikan.
“Tahun depan pembangunan belum tentu selesai, tapi keinginan kita begitu. Tahun depan pembangunan pelabuhan itu dianggarkan Rp2 miliar lebih,” pungkasnya. **
- **Alfian