Probolinggo – Menjadi seorang Anggota Kodim0812/17 Pakuniran Probolinggo, lantas tak membuat Serda Tutus malu mencari tambahan penghasilan dengan menjadi peternak puyuh.
Ya, Anggota TNI aktif ini menjalani usahanya di Dusun Krajan RT 001/RW 001 DS Randupitu, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo. Produksi telur puyuh peternakan Serda Tutus pun telah didistribusikan ke berbagai wilayah Probolinggo.
Namun, beternak puyuh tidak serta merta membuat Serda Tutus sukses secara instan. Banyak pengalaman pahit yang dia lewati di awal mula beternak puyuh.
Serda Tutus menjalankan usaha ternak puyuhnya hanya di atas lahan seluas 3×6 meter. Kini usahanya itu sudah berjalan selama 7 bulan, dengan jumlah puyuh yang diperlihara sebanyak 1300 ekor.
Dia juga menjelaskan, dalam beternak puyuh orang tersebut harus mencintai dan senang dengan puyuh. Terlebih hasil dari puyuh ini tidak bisa ditarget.
Di masa pandemi Covid-19, usaha Serda Tutus ternyata juga terimbas masalah harga pakan yang kian melonjak naik.
“Saat ini harganya mencapai sekitar Rp300 ribu per 50 kilogram. Harga pakan ini sangat tinggi, dan tidak sebanding dengan penghasilan,” ujarnya, Minggu (20/11).
Meski demikian, Ia menilai usaha puyuh adalah bisnis yang efisien. Karena biarpun memiliki keuntungan yang minim, tetapi harga pasar dari puyuh terbilang stabil. ***Yuli