MANDALAPOS.co.id, Jakarta- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 membentuk sebuah tim khusus yang bertugas mengawasi kinerja para dokter selama pandemi virus corona (Covid-19). Upaya itu dilakukan sebagai langkah preventif untuk mencegah lonjakan kematian dokter.
“Satgas sangat peduli dengan isu keselamatan dokter, dan berkomitmen untuk memperjuangkan keselamatan dokter melalui pembentukan tim khusus yang terdiri dari gabungan para pakar, pegiat profesi kedokteran, maupun bidang relawan,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (22/12).
Wiku mengatakan tim khusus tersebut bakal melakukan monitoring kualitas penanganan dokter yang terinfeksi virus corona, sekaligus membantu menyokong hal pendukung yang diperlukan dalam proses perawatan dokter.
Merespons kematian ratusan tenaga kesehatan, Wiku meminta pemerintah daerah tetap aktif dan fokus melakukan upaya testing, tracing, dan treatment (3T). Sementara masyarakat juga diharap tetap patuh dalam menjalankan 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Wiku mengatakan beban tenaga kesehatan di tengah pandemi ini sudah sangat berat. Menurutnya, kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat merupakan salah satu cara mengurangi beban para garda terdepan itu.
“Terima kasih atas jerih payah yang dilakukan selama ini dalam menjalankan tugas. Kita ketahui banyak tenaga kesehatan yang tidak pernah libur dan bahkan terus bekerja dalam memastikan keselamatan masyarakat,” ujarnya.
Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mencatat 202 dokter meninggal dunia setelah terpapar virus corona per Selasa (15/12) lalu.
IDI merinci sebanyak 101 dokter meninggal dalam rentang enam bulan, yakni Maret hingga Agustus. Sementara 101 dokter lainnya meninggal dalam kurun waktu empat bulan, mulai September hingga 15 Desember.
Sumber : cnnindonesia.com