mandalapos.co.id, Tapanuli Selatan — Kepala Desa (Kades) Basilam Baru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Rizky Yahya, mengatakan akan berkoordinasi dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tabagsel, terkait rasa keberatannya lantaran nama desanya, diduga dicatut secara sepihak oleh sejumlah media massa di sebuah pemberitaan terkait salah satu program pembangunan di desa.
“Guna meluruskan sekaligus meminta saran dan pendapat, langkah apa yang akan diambil untuk persoalan itu,” tuturnya, Rabu (17/3).
Terkait dugaan pencatutan itu, Rizky mengaku tak pernah dikonfirmasi ataupun ditemui wartawan untuk dimintai pernyataannya terkait pemberitaan tersebut.
“Awalnya, saya menerima pesan dari WA (Whats App), terkait pemberitaan tentang salah satu program pembangunan di desa. Saya baca beritanya dan saya terkejut. Sebab ada kalimat yang menyebut, ‘Kepala desa Basilam Kecamatan Angkola Muara Tais saat dikonfirmasi’. Padahal, saya merasa tidak pernah dikonfirmasi,” kesalnya saat menghubungi awak media ini, Rabu (17/3/2022) dini hari.
Meski demikian dia tak menyebutkan secara gamblang nama media massa yang diduga mencatut nama desanya.
Rizky mengaku, selaku pejabat publik, dirinya tidak pernah membatasi informasi terhadap wartawan, selagi masih sesuai dengan UU Pers No.40/1999 ataupun kode etik jurnalistik. Dirinya mengaku, selama ini berupaya “terbuka” terhadap wartawan, jika memerlukan informasi.
Karena biar bagaimanapun, jurnalis dalam menjalankan tugasnya dilindungi oleh Undang-undang. Dan dirinya berkewajiban memberikan informasi kepada wartawan, sesuai dengan UU Pers No.40/1999 atau kode etik jurnalistik. Diakui Rizky juga, di pemberitaan terkait salah satu program pembangunan di desa itu, memang namanya tidak ada ditulis.
“Namun saya kuatir, pembaca berasumsi negatif tentang desa saya, terutama kepada saya, selaku Kepala Desa. Meski hanya disebut ‘Desa Basilam’ saja, namun saya menduga, itu yang dimaksud Desa Basilam Baru. Karena, hanya ada satu desa yang menggunakan nama Basilam di Angkola Muaratais, yaitu Desa Basilam Baru,” terangnya.
“Kalau begini, tentu saya merasa sangat dirugikan. Karena saya memiliki pimpinan dan warga, yang notabene kinerja saya harus berdasar dan bertanggungjawab terhadap pimpinan maupun warga saya. Kemudian, keluarga saya pastinya juga terganggu dengan adanya pemberitaan secara sepihak tersebut. Padahal, saya tidak pernah mengatakan apapun ke media yang memberitakan,” imbuhnya.
Rizky berharap, kejadian serupa tidak lagi terulang. Sebab, sangat berdampak pada nama baik dirinya, keluarganya, ataupun masyarakat di desa yang ia pimpin.
Laporan : M Reza Fahlefi