Daeng Amhar Sanjung Aksi Bakamla dan KRI Usman Harun Halau Kapal Vietnam di Laut Natuna

0
462
Ketua DPRD Natuna Daeng Amhar

Mandalapos.co.id, Natuna– Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Natuna, Daeng Amhar, mengaku sangat mengapresiasi aksi Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI), yang telah berhasil menghalau Kapal Pengawas Perikanan milik negara Vietnam, pada Sabtu (16/01/2021) kemarin.

Diketahui kapal pengawas perikanan dengan nama lambung Kiem Ngu 215 itu, telah memasuki perairan Indonesia, tepatnya disekitar Laut Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

“Aksi Bakamla patut kita berikan apresiasi, karena telah berhasil menghalau kapal Vietnam yang memasuki wilayah Laut Natuna,” ujar Daeng Amhar, saat dihubungi Minggu (17/01/2021) malam.

Menurut politisi PAN itu, memang saat ini aktifitas nelayan disekitar Laut Natuna Utara sedang sepi. Hal ini disebabkan karena adanya musim angin utara yang melanda wilayah Natuna.

“Sehingga kapal-kapal asing agak sedikit berani memasuki wilayah kita, untung saja ada pihak Bakamla dan KRI Usman Harun, yang langsung sigap mengantisipasi potensi gangguan asing tersebut,” sanjung Amhar.

Sebelumnya Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI, Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita, mengonfirmasi penghalauan kapal Pengawas Perikanan Vietnam Kiem Ngu 215 yang memasuki perairan Indonesia di Laut Natuna. Hal itu terjadi Sabtu 16 Januari 2021, saat operasi SAR dan persiapan perbantuan penanggulangan bencana alam gempa bumi di Sulawesi Barat hendak dilakukan.

“Kejadian tersebut berlangsung pada saat KN Tanjung Datu-301 yang dikomandani oleh Kolonel Bakamla Arif Rahman sedang melaksanakan Operasi Keamanan dan Keselamatan Laut Dalam Negeri,” kata Wisnu dalam keterangan tertulis, Minggu (17/1/2021) seperti dikutip dari Liputan6.com.

Wisnu menjelaskan, Trisula-I/21 mendapatkan informasi pada Jumat (15/1/2021) pukul 15.30 WIB dari Puskodal Bakamla RI perihal keberadaan kapal Pengawas Perikanan Vietnam di sekitar garis batas landas kontinen Indonesia.

“Setelah mendapatkan informasi tersebut, Sabtu (16/1/2021) pukul 04.00 WIB KN Tanjung Datu-301 yang sedang lego di Pulau Laut langsung menuju garis batas landas kontinen Indonesia untuk melaksanakan pemeriksaan keberadaan kapal Pengawas Perikanan Vietnam tersebut,” jelas Wisnu.

Kemudian, pukul 14.30 WIB KN Tanjung Datu-301 melalui peralatan AIS berhasil mendeteksi keberadaan Kapal Pengawas Perikanan Vietnam. Diketahui, kapal itu bernama lambung Kiem Ngu 215 yang berada kurang lebih 2,5 nm di Selatan garis batas landas kontinen.

“Pukul 14.45 WIB KN Tanjung Datu-301 melakukan kontak radio dan sekaligus memperkenalkan diri sebagai Indonesia Coast Guard untuk menanyakan perihal keberadaannya di perairan Indonesia,” ungkap Wisnu.

Wisnu mengaku, kapal Vietnam tersebut merespons kooperatif. Hal itu terlihat saat Kapal Kiem Ngu 215 menerima pesan dari KN Tanjung-301 dan didapatkan bahwa alasan Kiem Ngu 215 berada di perairan Indonesia dengan alasan adanya kerusakan mesin sejak Kamis 15 Januari 2021.

“Komandan KN Tanjung Datu-301 Kolonel Bakamla Arif Rahman terus melakukan koordinasi melalui kontak radio. Pukul 15.30 WIB Kapal Kiem Ngu 215 start mesin dan mulai bergerak menuju utara dengan dibayangi KN Tanjung Datu-301 hingga 3 Nm di utara garis batas landas kontinen,” Wisnu menandasi.

Sebagai informasi, dalam operasi ini Kapal Bakamla dikawal oleh KRI Usman Harun yang juga telah memantau keberadaan kapal pengawas perikanan berdasarkan informasi dari Puskodal Koarmada I. Keduanya saling bersinergi dengan bertukar informasi tentang posisi dan situasi laut di sekitarnya.

***red (ADV)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini