Debat Pamungkas Pilpres, Caleg DPRD Jatim Hari Putri Lestari Sebut Program Ganjar Lebih Realistis

0
231

Mandalapos.co.id, Jember- Debat calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) memasuki babak akhir, Minggu (14/1/2024). Dalam debat pamungkas ini, pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD telah menyampaikan visi misinya.

Dalam debat bertemakan Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi. Para calon presiden memaparkan program-programnya dan saling melempar tanya kepada lawan.

Menurut Caleg DPRD Jawa Timur dari PDI Perjuangan, Hari Putri Lestari, program yang disampaikan calon presiden Ganjar Pranowo lebih realistis.

“Kenapa saya cenderung ke Ganjar, bukan berarti kami sebagai tim sukses 03, akan tetapi pengalaman Ganjar Pranowo sudah banyak, seperti telah menjadi anggota DPR RI mengurusi tingkat nasional, selain itu juga telah menjadi Gubernur Jawa Tengah yang notabenenya banyak mengurusi kemiskinan, tambang dan kesejahteraan rakyat menengah ke bawah,” tutur Putri.

“Pasangan 01 memang juga pernah menjadi Gubernur DKI, akan tetapi yang diurusi kota metropolitan bukan desa-desa dan lain sebagainya, selain itu juga telah diberhentikan menjadi Menteri pendidikan oleh Jokowi. Untuk Paslon no 2 juga kurang realistis dan rasional dalam memberikan program, seperti tadi disampaikan akan mendirikan fakultas kedokteran menjadi 300 yang sebelumnya 70 an,” sebutnya.

Menurut Putri program dari paslon nomor urut 2 tidak rasional, sebab untuk mendirikan fakultas kedokteran tidak segampang mendirikan fakultas lainnya.

“Dikarenakan kita harus memenuhi peralatan-peralatannya belum lagi SDM nya, jadi program itu tidak realistis,” imbuhnya.

“Oleh karena itu, pilihlah pemimpin yang realistis dan rasional dari program-programnya, jangan tergoda oleh maney politik baik berupa uang, sembako dan lain sebagainya. Karena hal itu bila terjadi akan merusak politik di Indonesia, karena hal itu termasuk penyuapan kepada rakyat,” sambungnya.*

*Slamet

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini