Mandalapos.co.id, Anambas – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Kepulauan Anambas menggelar acara Silaturahmi Kebangsaan memperingati Milad ke-58 KAHMI, Sabtu (21/9/2024) di Aula Siantan Nur, Tarempa.
Selain dihadiri Bupati Kepulauan Anambas dan Forkopimda, acara ini juga turut dihadiri oleh pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Anambas.
Dalam sambutannya, Ketua KAHMI Anambas, Abu Hanifah, mengatakan KAHMI Anambas mempunyai komitmen untuk memberikan kontribusi konstruktif untuk kemajuan Anambas. Menurutnya, saat ini hampir semua kader KAHMI telah mengisi dan mengabdi di berbagai ruang di Kabupaten Anambas, mulai dari pejabat pemerintah, guru, petugas Kesehatan, pegawai swasta, konsultan, penyelenggara Pemilu, bahkan sampai aparatur desa.
“Komitmen KAHMI dimanapun kita berada paling minimal, haruslah membawa kebermanfaatan untuk masyarakat dan lingkungan sekitarnya, harus membantu menyelesaikan masalah, bukan pembawa masalah, harus mampu bermanfaat bukan pembawa mudarat. Sengaja dalam forum silaturahmi kebangsaan ini kami mengusung tema meningkatkan nilai-nilai akademis, persaudaraan dan integritas dalam menyonsong dan memaknai demokrasi untuk Anambas Sejahtera,” tutur Abu Hanifah mengawali sambutannya.
Lanjut dikatakannya, dengan silaturahmi ini dirinya mengajak kepada semua pihak untuk menjunjung tinggi nilai-nilai akademis, nilai moral, dan ikatan suci yaitu tali persaudaraan dan integritas. Sebab, tanpa ikatan kuat persaudaraan, bangsa dan daerah akan terlepas dan tercerai berai, tanpa integritas yang bersebati dalam jiwa dan prilaku, khususnya para pemimpin maka dipastikan kesejahteraan untuk semua yang dimimpikan hanya akan jadi angan-angan belaka.
Menurut Abu Hanifah, Kabupaten Kepulauan Anambas menjelang usia 17 tahun, bak gadis remaja yang sedang ranum-ranumnya, punya potensi dan hasrat luar biasa, namun karena belum matang masih rawan terpengaruh dengan godaan dan anasir jahat yang pada akhirnya akan merusak masa depannya.
“Begitu juga dengan Anambas memiliki potensi yang luar biasa, alam dan pantainya indah, lautnya penuh dengan sumber daya, baik ikan dan berbagai keanekaragaman hayati lainnya, buminya berminyak dan bergas bahkan banyak barang antik yang terpendam di laut dalam, Anambas juga berada persis di beranda terdepan negara tetangga dan jalur pelayaran dunia, namun jika Anambas salah kelola, salah urus, maka buruk akibatnya,” pesannya.
“Kini Anambas terus berbenah, jujur harus kita akui bahwa wajah Anambas sudah mulai berubah, banyak kemajuan dan perbaikan yang kita saksikan dan rasakan, meskipun tantangan dan problemanya terus bertambah dan tiada habisnya,” ucapnya.
Abu Hanifah juga memberikan apresiasi yang tinggi atas upaya maksimal yang saat ini telah dilakukan dan akan terus dilakukan oleh para pemimpin terdahulu, saat ini, dan di masa mendatang, untuk terus berupaya meningkatkan kemajuan dan harkat martabat masyarakat dan daerah.
Dirinya juga menilai, infrastrutur jalan sudah semakin membaik, akses tranportasi semakin terbuka, akses komunikasi semakin merata, electricity semakin memadai.
Kendati demikian, Abu Hanifah menyampaikan masih ada beberapa persoalan serius yang dihadapi oleh Kabupaten Anambas. Menurutnya problem ini telah didiskusikan bersama anggota KAHMI Anambas.
Berikut paparan problem yang dihadapi Kabupaten Kepulauan Anambas berdasarkan Analisa KAHMI:
1. Problem Tenaga Kerja
– Ribuan Nasib PTT yang butuh kepastian
– Pengangguran terbuka
– Pengangguran terdidik
2. Problem Air Bersih
– Wilayah daratan yang hanya 1,3%
– Pemukiman terus bertambah seiring pertumbuhan jumlah penduduk
– Penebangan hutan-berkurangnya daerah resapana air
3. Problem Layanan Kesehatan
– 3 RSUD namun semuanya serba terbatas
– Minimnya dokter umum dan spesialis
– Minimnya fasilitas medis
– Banyaknya rujukan keluar daerah ( menyulitkan dan membebani ekonomi masyarakat )
4. Problem Penerangan
– Masih ada Kawasan yang belum terjangkau Listrik
– Khsususnya wilayah terpencil-kecil dan sedikit jumlah penduduknya
5. Problem Sampah dan pengelolaan lingkungan
– Banyaknya sampah dilautan/pinggir pantai/perumahan warga
– Pengambilan batu karang
6. Problem kualitas Pendidikan
– Peran Perguruan Tinggi/STAI PADUKA
– Kualitas pendidik/tenaga pendidik
– Infrastruktur Pendidikan/infrastruktur digital
– Biaya Pendidikan/Beasiswa
7. Problem sosial atau PEKAT
– Peredaran narkoba dan miras
– Kafe remang-remang, prostitusi dan perjudian
– Pornografi dan porno aksi
– Tingginya angka percerain
– Kekerasan dalam rumah tangga
– Depresi/stress/bunuh diri
8. Problem kejahatan lintas batas/transnasional/TOC ( Transnational Organized Crime )
– Illegal fhising
– Jalur Narkoba Internasional
– Human TraƯiking
– Penjarahan barang antik/BMKT ( Benda Muatan Kapal Tenggelam )
9. Problem investasi dan pengelolaan sumber daya alam
– Sumberdaya perikanan yang belum dikelola maksimal
– Sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil belum dkelola maksimal
– Sumberdaya pertanian belum dikelola secara maksimal
– Daya tarik investasi
*YAHYA