Mandalapos.co.id, Natuna – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menanam 600 terumbu karang di lokasi Geosite Tanjung Datuk untuk menjaga ekosistem di wilayah setempat.
“Kegiatannya semalam (5/11), proses penanaman lumayan lama, kita selesai menanam sekitar pukul enam sore,” kata Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLH, Harmidi, dilansir dari Antara, 6 November 2024.
Ia menerangkan, sebagian terumbu karang di wilayah setempat rusak, diduga akibat penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan untuk menangkap ikan.
“Ada dugaan ini akibat oknum yang mengambil ikan dengan bius dan potasium,” ujar dia.
Ia menyebut dampak alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, tidak dirasakan saat itu juga, melainkan jangka panjang.
Ia menjelaskan, penggunaan bius mengakibatkan karang mati dan rapuh. Kondisi demikian berdampak pada berkurangnya biota laut yang tinggal di sana sebab terumbu karang merupakan tempat tinggal dan lokasi makhluk hidup mencari makan.
“Coba kita lihat di Pantai Piwang, dulu untuk mencari ikan kita tidak perlu jauh-jauh, sekarang harus jauh,” ucap dia.
Ia menyampaikan, karang yang ditanam berasal dari wilayah setempat, dan media yang digunakan yakni semen yang sudah dicetak dengan besi.
“Semen yang terdapat besi itu kita tancapkan ke pasir, karangnya kita ikat di semen itu,” ucap dia.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan kegiatan serupa di geosite lainnya.
“Kita lagi menjadwalkan penanaman di Geosite Pulau Setanau,” ucap dia. * Red