Mandalapos.co.id, Tapsel – Mendukung konservasi alam, PT Agincour Resource (AR) memberikan bantuan perlengkapan keamanan bekerja seperti, sepatu lapangan, ransel, serta jas hujan, kepada para karyawan Barumun Tiger Sanctuary yang dikelola oleh Yayasan Persamuhan Bodhicitta Mandala Medan (YPBMM).
“Dukungan ke Barumun merupakan salah satu upaya kami untuk berkontribusi terhadap konservasi alam, khususnya di SumatraUtara dan Batangtoru,” ungkap Direktur Hubungan Eksternal PT AR, Sanny Tjan, saat menyerahkan bantuan langsung ke Ketua Umum YPBMM, Eddy, Senin (13/12/2021).
Lebih lanjut, Sanny mengatakan, Barumun Tiger Sanctuary memiliki banyak karyawan yang berdedikasi tinggi yang bersemangat melakukan konservasi demi kelestarian alam. Sebelumnya, PT AR juga telah mendonasikan mobil penyelamat satwa yang dilengkapi kandang dan peralatan penyelamatan.
“Semoga bantuan kami bermanfaat. Dan tentu, ke depannya kami akan bekerjasama dan berkontribusi lebih jauh pada upaya-upaya konservasi,” sebut Sanny.
Sementara itu, Manajer Senior Komunikasi Korporat PT AR, Katarina Siburian Hardono, mengungkapkan bahwa, perusahaan akan terus konsisten berupaya dan mendukung berbagai inisiatif konservasi maupun keanekaragaman hayati, khususnya yang ada di sekitar operasional Tambang Emas Martabe.
Pemulihan habitat hutan melalui reklamasi dan rehabilitasi konsisten dilakukan demi perlindungan keanekaragaman hayati. Katarina menjelaskan bahwa, keseluruhan upaya pengelolaan lingkungan pun sudah dirangkum dalam Kode Etik PT AR.
“Sedangkan pengelolaan keanekaragaman hayati untuk dilaksanakan dan dimonitor secara ketat,” jelas Katarina.
Sedangkan, Ketua Umum YPBMM, Eddy, menyampaikan terima kasih kepada PT AR, atas bantuan yang telah diberikan. Selama ini, bantuan dari PT AR menurutnya, benar-benar bermanfaat untuk Barumun Tiger Sanctuary yang berupaya meningkatkan populasi harimau Sumatra dengan berbagai cara.
Adapun cara yang dimaksud, antara lain dengan mengembangkan habitat kantong harimau, meningkatkan penegakan hukum terhadap perdagangan satwa liar terkhusus untuk menyelamatkan harimau Sumatra dari konflik dan mengembalikan ke alam.
“Dengan adanya pusat rehabilitasi ini, diharap dapat meningkatkan populasi harimau dan menekan ancaman kepunahan,” katanya.
Senada diungkapkan, Kepala Sub Bagian Data Evlap dan Kehumasan BBKSDA Sumut, Andoko Hidayat menuturkan, tren konflik harimau Sumatra semakin meningkat, sementara populasinya terus menurun. Dalam penanggulangan konflik, pihaknya bekerja sama dengan Barumun Sanctuary Tiger dan hal itu sangat membantu.
“Berdasarkan data BBKSDA Sumut pada 2020, populasi harimau Sumatra di provinsi ini hanya bersisa sekitar 33 ekor, sementara di keseluruhan Pulau Sumatra terdapat sekitar 400-600 ekor,” ungkapnya.
Sebelumnya, lanjut Andoko pada 2020 PT AR mendukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui BBKSDA Sumut untuk melepasliarkan harimau Sumatra Sri Nabilla ke Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Dalam penanganan konflik harimau, baru-baru ini pihaknya juga terbantu dengan adanya kandang dan peralatan penyelamatan dari PTAR.
“Kerja konservasi ini tidak bisa sendiri. Kami berharap bisa terus bersinergi untuk upaya-upaya konservasi ke depan supaya semakin baik, sehingga tercipta keselarasan antara ekologi dengan ekonomi sosial,” tutur Andoko.
Laporan: M.Reza Fahlefi