Mandalapos.co.id, Anambas – Geografis Anambas yang berupa kepulauan, menjadi tantangan tersendiri bagi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan untuk memberi pelayanan maksimal kepada masyarakat. Apalagi, sarana dan prasarana penunjang tugas pokok damkar belum seluruhnya terpenuhi.
Upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran yang melibatkan masyarakat pun mulai digenjot, untuk meminimalisir amukan si jago merah.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kepulauan Anambas, Wan Makhdar, mengatakan pihaknya telah meluncurkan program “SEPAKAT” alias Strategi Penanganan Kebakaran Secara Cepat. Program ini bakal diimplementasikan melalui kegiatan penyuluhan dan simulasi di desa-desa se-Kabupaten Kepulauan Anambas.
Wan Makhdar mengungkapkan, pada tahun 2024 kegiatan tersebut masih difokuskan di wilayah Kecamatan Siantan sebagai pusat Kota Kabupaten Kepulauan Anambas, sekaligus wilayah kecamatan dengan penduduk paling padat di Anambas.
“ Kemarin, Senin, 11 November 2024, kami menggelar rapat persiapan sosialisasi penanganan pertama pada kebakaran bersama pihak kecamatan dan desa di Kecamatan Siantan. Kami ambil Siantan karena memang Siantan ini kita lihat sangat padat rumah penduduk, jadi ketika terjadi kebakaran sangat rentan, sehingga kami perlu melakukan langkah preventif untuk mencegah kebakaran di sini,” terang Wan Makhdar kepada mandalapos, Selasa (12/11).
Dengan penyuluhan dan simulasi oleh Dinas Damkar, dirinya berharap masyarakat ke depan akan memahami langkah-langkah pengendalian api yang masih kecil, sehingga tidak membesar. Selain itu, masyarakat juga akan diberikan pemahaman terkait penyebab kebakaran di rumah, seperti akibat konsleting listrik, kompor terbakar, dan lainnya.
Setelah program ini selesai direalisasikan di Kecamatan Siantan, Wan Makhdar pun menargetkan pada tahun 2025 pihaknya bakal menggelar kegiatan serupa di seluruh desa se-Kepulauan Anambas.
“Di 2025 kami turun ke tiap desa, kami sosialisasi langsung supaya masyarakat tau cara mematikan kompor yang terbakar dan bagaimana menyelamtakan harta benda dari kebakaran, itu namanya penanganan pertama pada kebakaran,” sebutnya.
Menurut Wan Makhdar, strategi untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran ini wajib dilakukan pihaknya sebagaimana tertuang dalam Panca Dharma Pemadam Kebakaran. Dimana pada poin 1 disebutkan tugas Damkar adalah pencegahan dan pengendalian kebakaran.
“Intinya sosialisisai ini langkah preventif yang harus dilakukan Dinas Damkar,” ujarnya.
Terakhir, Wan Makhdar pun mengimbau masyarakat untuk melakukan tindakan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran, seperti menjauhkan barang mudah terbakar dari jangkauan anak-anak, memastikan kompor mati saat akan bepergian, dan tidak menggunakan peralatan listrik melabihi kapasitas. *
*YAHYA