Mandalapos.co.id, Natuna — Dua orang anggota DPRD Natuna, Eryandy dan Surayanti, menggelar masa reses untuk mendengar keluhan dan aspirasi warga dalam pelaksanaan Masa Reses III DPRD Natuna di Dusun Pian Padang, Desa Cemaga Selatan, Kecamatan Bunguran Selatan, pada Jum’at (03/11/2023) siang.
Dalam menampung aspirasi masyarakat, anggota DPRD dapat mengumpulkan berbagai masukan dan usulan yang berkaitan dengan kebijakan publik, pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, lingkungan, ketenagakerjaan, dan isu-isu penting lainnya. Aspirasi masyarakat yang dikumpulkan selama masa reses akan menjadi bahan pertimbangan dalam pembentukan kebijakan dan program kerja DPRD.
Kepala Desa (Kades) Cemaga Selatan, Abdul Dafa, mengatakan kepada warganya untuk memberikan aspirasi yang selama ini mereka alami.
“Untuk bapak-ibu apabila ada yang menjadi keluh kesahnya untuk kebutuhan kita yang sangat dibutuhkan silahkan mengusul mana tahu bapak-ibu dewan ini bisa membantu,” ujarnya.
Abdul juga menyampaikan bahwasannya pelabuhan tangkap kapal masyarakat saat ini sudah mau roboh dan tidak layak lagi digunakan.
“Pelabuhan kapal kami itu sudah mau roboh pak, kemarin waktu Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dana desa kami anggarkan tidak bisa, ternyata untuk membangun itu tidak bisa menggunakan dana desa tapi pelabuhan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat,” imbuhnya.
Abdul berharap agar pelabuhan untuk warga bisa direnovasi. Bukan hanya pelabuhan tetapi dia juga berharap agar desanya bisa mendapatkan pasokan air bersih
“Mohon kiranya setelah reses ini bapak dan ibu Dewan bisa mencari solusi agar kami bisa mendapatkan air bersih, hal ini selalu menjadi kendala kami apabila terjadi musim kemarau,” tuturnya.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Izum menyampaikan aspirasi masyarakar cukup banyak kalau mengenai fisik/bangunan sudah 99 persen terlaksana, tapi masyarakat menginginkan pembangunan secara menyeluruh.
“Kalau kami dibantu secara fisik ada pihak-pihak tertentu yang diuntungkan pak, tapi kami menginginkan secarah menyeluruh, sementara hari ini yang saya lihat dari pusat sampai kabupaten tidak ada program yang diberikan ke warga kami ini pak. Sementara kami mempunyai 3 kelompok yaitu kelompok tani, nelayan dan buruh,” kata dia.
Izum berharap kepada Dewan yang hadir untuk mensejahterahkan kelompok-kelopok ini untuk bisa merasakan aspirasi yang disampaikan.
Tidak hanya itu, pada kesempatan ini Kepala Sekolah Dasar (SD) 004 Cemaga Selatan, Mikun menyapaikan ada beberapa bangunan sekolah yang tidak masuk dalam penilaian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Kami sudah mengusulkan 4 lokal untuk direnovasi dan sampai sekarang belum ada realisasi baik dari dinas terkait maupun dari kemendekbud itu sendir,” kata Mikun.
Ia juga menyampaikan bukan hanya renovasi ruangan kelas tetapi pihak sekolah juga tidak mempunyai musala untuk kegiatan rohani yang dilakukan tiap Jumat pagi.
“Memang sekolah kami dekat dengan masjid, tetapi untuk kegiatan rohani selama ini kami menggunakan ruangan perpustakaan. Walaupun secara aturan tidak boleh mengubah pengunaan fasilitas dialikan fungsi, karena kami tidak ada musala dan supaya program berjalan maka kami laksanakan,” imbuhnya.
Menanggapi keluhan warga soal air bersih, Anggota DPRD Kabupaten Natuna, Eryandy, mengusulkan untuk pembangunan sumur bor sebagai solusi sementara.
“Kalau menunggu dari pihak terkait maka akan lama bisa sampai 1-2 tahun bahkan lebih, atau kita buat semacam sumur bor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ucap Yayan (sapaan akrab Eryandy).
Yayan juga menyampaikan kelompok tani disarankan untuk mendaftar ke dinas terkait agar mendapatkan pupuk.
“Saya sudah menjalankan program pupuk untuk petani di 4 kecamatan, mungkin kelompok ini belum terdaftar di dinas maka dari itu saya mohon agar segera didaftarkan kelompok-kelompok tani yang ada di sini sebagai penerima manfaat,” katanya.
Sedangkan untuk kelompok nelayan, ia mengatakan bahwasannya laut itu kewenangan provinsi dan kabupaten tidak bisa mengelola.
“Ini yang menjadi keluhan kami, dewan kabupaten tidak bisa membantu karena kewenangan laut adanya di provinsi,” jelasnya.
Anggota DPRD Natuna, Surayanti juga menyampaikan di suatu sekolah harus ada musala untuk kegiatan rohani. Ia akan berusaha untuk membantu untuk menyampaikan ke dinas terkait untuk pembangunan musala.
“Akan kami ajukan dan sampaikan ke dinas terkait, karena kita banyak kegiatan rohani seperti di hari Jumat,” kata Surayanti.
Eryandy juga mengatakan untuk musala bisa didiskusikan bersama rekannya sesama anggota DPRD Natuna, Surayanti.
“Kami bisa bantu untuk pembangunan musala, ibu Surayanti yang mau membangun musala atau renovasi sekolah nanti akan kami diskusikan,” tandasnya. **(ADVERTORIAL DPRD NATUNA)-(ALFIAN)