Mandalapos.co.id, Anambas – Papan plang informasi proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) berdiri gagah di Desa Telaga Kecil, Kecamatan Siantan Selatan, Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA).
Proyek itu disambut suka cita masyarakat desa terdepan NKRI ini, yang memang telah lama mendambakan permasalah air baku di desanya segera teratasi.
Tak bedanya dengan kebutuhan pokok seperti makanan, air bersih juga menjadi pelengkap utama dalam kebutuhan rumah tangga warga desa setempat.
Sayangnya, alih-alih terlepas dari keterisoliran air bersih, masyarakat malah dibuat geram. Pasalnya, proyek SPAM yang dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusu (DAK) Penugasan Kabupaten Kepulauan AnambasTahun 2021, sebesar Rp441 juta itu, malah belum bisa digunakan hingga kini.
Padahal, terpampang jelas di papan informasi proyek, pekerjaan dilaksanakan dalam periode 120 hari kalender, 28 Juni 2021 hingga 25 Oktober 2021.
Pantauan mandalapos, embung digunakan untuk keperluan SPAM di Desa Telaga Kecil ini, tak lain adalah bangunan Pamsimas yang sudah lebih dulu dibangun menggunakan anggaran sharing APBN, APBD, dan APBDes.
Sayang, proyek Pamsimas yang sudah menyerap anggaran Desa Telaga Kecil sebesar Rp35 juta itu, juga tak pernah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Air belum berjalan, banyak belum selesai kayanya,” tutur Usman, warga setempat yang mendampingi mandalapos melihat lokasi Proyek SPAM.
Ditemui terpisah, Kades Telaga Kecil, Ismuardi, mengungkapkan belum dialirinya air dari SPAM tersebut lantaran ada pekerjaan yang belum selesai.
“Airnya sebenarnya sudah mengalir, tapi ada pekerjaan yang belum selesai harus diperbaiki, seperti pipa dan keran bocor di rumah warga, makanya belum kita kasih aliri,” terang Ismuardi.
Dirinyapun menyebut telah berkoodinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum KKA terkait masalah tersebut.
“Sampai saat ini belum ada tanggapan sama sekali untuk perbaiki kegiatan yang masih kurang,” ujarnya.
Ismuardi juga menilai pembangunan SPAM di Desa Telaga Kecil itu belum selesai, lantaran airnya belum mengalir dan dirasakan masyarakat.
“Kalau dipaksa ngalir ya mengalir, tetapi masih banyak barang yang belum siap dikerjakan,” imbuhnya.
Dirinya pun berharap, dinas pelaksana kegiatan tersebut dapat maksimal menyelesaikan masalah air yang telah lama didambakan masyarakat. ***Yahya