Mandalapos.co.id, Anambas — Batik merupakan produk kerajinan khas Indonesia sebagai khasanah Budaya Bangsa Indonesia yang sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. Beragam motif dan ciri khas batik sendiri sesuai budaya dan lingkungan sekitarnya.
Abu Hanifah sebagai Liaison Officer Harbour Energy menyebutkan, bahwa di Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki Batik CUAL sebagai ciri khas yang bisa membedakan dengan daerah lainnya di Indonesia.
Bahkan di Desa Genting Pulur, potensi Mangrove yang luar biasa selain menjadi daya tarik bagi wisatawan, juga menjadi bahan pewarna alami untuk Batik.
Sebagai bentuk perhatian terhadap budaya lokal khususnya pembuatan Batik tradisional, Harbour Energy merealisasikan usulan dari Pemdes Genting Pulur untuk melaksanakan pelatihan Batik Mangrove.
Arpandi selaku CD Officer Harbour Energy mengharapkan kegiatan pelatihan ini bisa berjalan dengan baik dan lancar, serta sukses menjadikan Desa Genting Pulur sebagai Desa Wisata Batik Mangrove.
“Kami yakin bahwa ketika kualitas dan kuantitas Batik Mangrove Desa Genting Pulur ini bagus, maka akan sangat membantu masyarakat dalam meningkatkan pendapatan atau ekonomi rumah tangga, sekaligus mendorong tumbuh kembang Ekowisata Batik Mangrove di Kabupaten Kepulauan Anambas,” tutur Arpandi dalam keterangan yang diterima mandalapos, Jumat (22/12).
Sementara itu, Bambang Asmara eks Kades Genting Pulur atas nama masyarakat mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan yang diberikan oleh Harbour Energy guna menyukseskan kegiatan batik manggrove di Genting Pulur
Kegiatan pelatihan dibukan secara resmi oleh Camat Jemaja Timur, Wan Iwan Marzuni, dan diikuti oleh 20 peserta dari masyarakat Genting Pulur dengan pemateri ahli dari Jakarta. ** (ADV)
*ALFI
