Harga Minyak Goreng Kemasan di Ritel Modern Probolinggo Kini Rp11.500 per Liter

0
514

Probolinggo –  Sejumlah ritel lokal di Probolinggo mulai menerapkan kebijakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) terkait harga minyak goreng satu harga Rp 14 ribu per liter. Semua merek minyak goreng di sejumlah ritel lokal dijual dengan harga Rp 14 ribu bahkan hari ini sudah turun lagi menjadi Rp 11.500,-.

“Ini sangat membantu kami,” kata Ida ibu rumah tangga, saat mencari minyak goreng di Supermarket sekitar. Selasa (1/2/22).

Pantauan dilapangan, minyak goreng yang dijual di Niaga Supermarket diburu pembeli. Silih berganti warga mengambil minyak di rak bagian belakang. Ada yang memilih Fortune, Sania, Selfie, dan berbagai merek lainnya.

“Sebelumnya kita beli minyak goreng Rp 20 ribu per liter,” urainya

Harga minyak goreng per 19 Januari lalu sudah turun di ritel modern jaringan nasional. Seperti di Alfamart, Indomaret dan sejumlah ritel nasional lainnya. Ida merasa terbantu dengan kebijakan pusat menurunkan harga mniyak goreng. Dalam sebulan dia menghabiskan minyak goreng 4 liter untuk kebutuhan.

Dia berharap bukan hanya harga minyak saja yang turun, namun juga kebutuhan pokok lainnya seperti telur, beras, dan gula.

“Sekarang harga gula naik,” terang salah satu pembeli yang ada di wilayah Kecamatan Kanigaran.

Harga minyak goreng di sejumlah ritel lokal berbanding terbalik dengan di pasar tradisional. Pedagang di pasar tradisional enggan menerapkan apa yang menjadi kebijakan pemerintah, lantaran rata-rata pedagang masih menjual stok lama.

Adi, seorang pedagang di Pasar Baru Probolinggo, mengatakan dirinya menjual minyak goreng dengan harga Rp 19 ribu per liter. Pasalnya, para pedagang membeli minyak di distributor dengan harga Rp 18.820 per liter.

“Ini harga modal saja kita kasih,untung hanya Rp100,” kata Adi.

Stok minyak goreng yang dijual cukup banyak. Dia membeberkan, jarang ada pengunjung yang membeli minyak goreng.

“Harga minyak goreng di Pasar Tradisional masih mahal karena stok lama. Jika dijual Rp 11.500,- pedagang akan rugi.  Jadi mau tidak mau kita bertahan,” ujar Adi.

***Yul

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini