mandalapos.col.id, Indramayu- Harga tomat di Kabupaten Indramayu merangkak naik sejak Hari Raya Idul Adha.Di Pasar Induk Sayuran (PIS) Patrol, harganya menembus Rp16 ribu per kilogram. Kondisi ini berbanding terbalik dengan harga sejumlah komoditas, seperti cabai yang malah turun drastis.
“Seminggu terakhir harganya terus naik. Sekarang di kisaran Rp15 ribu sampai Rp16 ribu sekilo,” kata Endang pedagang sayur di Pasar Induk Patrol, Minggu (8/8).
Diketahui, lonjakan harga terjadi lantaran mayoritas petani di daerah sentra atau penghasil tomat tak lagi menanamnya. Seperti Malang, Jember dan Kediri. Termasuk dari Kabupaten Majalengka, Bandung, Garut, Sumedang, Lembang, Wonosobo, Pemalang sampai Brebes.
Petani disana memilih menanam cabai atau komoditas lain. Karena itulah, harga tomat melonjak, dan cabai karena banyak ditanam oleh petani sehingga harganya anjlok.
“Harga komuditas Cabai seperti ceplik dan cabai merah dikisaran Rp10 ribuan. Padahal standarnya Rp20 ribuan. Lagi murah,” lanjutnya.
Pedagang lainnya, Iyan membenarkan. Langkanya pasokan tomat dari luar daerah, memberi berkah bagi para petani lokal. Terutama di wilayah barat Kabupaten Indramayu.
“Yang dijual sekarang tomat lokal. Dari luar daerah langka. Bukan karena PPKM, tapi itu tadi. Petani disana beralih tanam dari tomat ke cabai,” terangnya.
Beralihnya petani bukan tanpa alasan. Harga tomat pada bulan yang sama tahun lalu, merosot tajam hanya Rp2000 per kilogram. Karena pasokan yang berlimpah, imbas panen berbarengan di beberapa wilayah.
“Mungkin belajar dari pengalaman tahun lalu itu, petani ogah tanam tomat lagi. Tak tahunya malah sekarang harganya mahal,” tandasnya.
***Resman.S