MANDALAPOS.co.id, Anambas– Kecelakaan dialami seorang balita berusia 2 Tahun berinisial PU. Balita itu jatuh dari jembatan setinggi 3 meter, di Desa Telaga, Kecamatan Siantan Selatan, Jumat 15 Januari 2021 kemarin.
Ditolong oleh warga setempat, PU dalam keadaan tidak sadarkan diri. Mirisnya, karena di Desa Telaga tidak terdapat perawat maupun bidan, PU terpaksa di rujuk ke RSUD Anambas.
Menggunakan pompong (kapal kayu kecil), sang balita ini masih harus mempertaruhkan nyawanya, lantaran perjalanan yang di tempuh memakan waktu hingga 4 jam.
Bukan hanya waktu perjalanan yang menjadi cobaan sang balita. Gelombang laut tinggi saat musim utara di Kepulauan Anambas, juga menjadi tantangan bagi pompong yang membawa balita dan keluarganya.
Beruntung, Balita malang tersebut masih terselamtkan.
Melihat Kesulitan warganya mendapatkan pertolongan pun sangat disesalkan oleh Kepala Desa Telaga, Sawaludrin. Ia mengaku kecewa dengan respon Pemerintah Anambas dalam hal ini Dinas Kesehatan, yang kurang merespon dengan permintaan Desa Telaga terkait kebutuhan perawat dan bidan.
” Kita sudah mengusulkan itu ke dinas terkait sejak bulan November 2020 terkait kebutuhan perawat dan bidan di desa,” terang Sawal.
Ia pun berharap dinas terkait dapat segera merealisasikan permintaannya, lantaran banyak warga di desa yang membutuhkan perawat dan bidan.
“Tak mungkin kami harus selalu pergi ke Tarempa, dalam keadaan darurat seperti kejadian anak yang jatuh itu, harusnya ada pertolongan pertama, karena ini menyangkut nyawa,” ujarnya.
*red- YAHYA