MANDALAPOS.co.id, Natuna– Pelaksanaan Pra program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-110 tahun anggaran 2021 diwilayah Kodim 0318/Natuna, resmi dibuka oleh Komandan Korem 033/WP, melalui Kepala Staff Korem 033/WP, Kolonel (Inf) J. Lumbantoruan pada Rabu (17/02/2021) siang.
Dalam sambutannya Lumbantoruan menyebutkan, bahwa program TMMD ini diyakini dapat membuat suatu daerah cepat maju dari sektor pembangunan. Namun demikian, TMMD tidak akan bisa terlaksana, tanpa adanya peran serta dari Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat.
“Kami sadar, tanpa adanya bantuan dari Pemda dan masyarakat, TMMD ini tidak akan bisa berjalan. Karena kami Tentara ini hanya punya tenaga, ibaratnya kami hanya sebagai kuli, kami cuma dikasih anggaran untuk makan minum dari Mabes, sementara anggaran fisiknya yaitu bantuan dari Pemda,” terang Lumban.
0318/Natuna mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna, yang telah mendukung program TMMD, dengan mengucurkan anggaran sebesar Rp 800 juta. Kata Lumban, TMMD ini mengajarkan kita tentang budaya gotong-royong. Sebab, dalam pelaksanaannya, TMMD ini melibatkan 3 matra TNI, baik Angkatan Darat, Laut dan Udara. Kemudian juga ada peran serta dari pihak POLRI, Pemerintah dan juga masyarakat.
“Salah satu nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh nenek moyang kita dahulu, yaitu budaya gotong-royong,” kata Lumban.
Lumban juga berpesan kepada setiap personel, agar terus meningkatkan kemanunggalan TNI bersama rakyat.
Sementara itu dijelaskan oleh Komandan Kodim 0318/Natuna, Letkol (Arm) Asep Ridwan, bahwa dalam pelaksanaan TMMD kali ini, pihaknya akan melaksanakan kegiatan sasaran fisik dan non fisik. Untuk fisiknya, berupa pembukaan jalan dari Dusun Sebayar Desa Sungai Ulu Kecamatan Bunguran Timur menuju ke Desa Selemam Kecamatan Bunguran Timur Laut, sepanjang kurang lebih 2 kilometer dan lebar sekitar 9 meter.
Kemudian untuk sasaran non fisiknya, yaitu penyuluhan ikan air tawar, penyuluhan lingkungan hidup, penyuluhan pertanian, penyuluhan ketahanan pangan, pencegahan dan penanggulangan bencana alam, penyuluhan narkoba, penyuluhan hukum tentang UU ITE, wawasan kebangsaan dan bela negara, penyuluhan radikalisme dan faham komunis, sosialisasi Geopark Natuna, penyuluhan kesehatan, penyuluhan KB dan penyuluhan koperasi.
“Sementara untuk sasaran tambahan, kita juga akan mendorong dan membantu Dinas Pariwisata Natuna, agar Geopark Natuna dapat diakui oleh UNESCO Global Geopark (UGG),” jelas Asep Ridwan.
Ditambahkan Dandim, berhubung cuaca di Kabupaten Natuna saat ini kondisinya tidak menentu, maka pihaknya akan melaksanakan pekerjaan TMMD ini 15 hari lebih awal sebelum acara pembukaan.
“InshaAllah TMMD ini akan dibuka pada tanggal 2 Maret, dan ditargetkan selesai pada tanggal 31 Maret tahun 2021,” terangnya.
Asep Ridwan mewakili Kodim 0318/Natuna juga memohon do’a dari Korem 033/WP, Pemda dan Masyarakat Natuna, demi kelancaran pelaksanaan TMMD, hingga mencapai target 100 persen sesuai harapan.
“Semoga apa yang kami persembahkan ini dapat memberikan manfaat bagi Pemerintah Kabupaten Natuna dan masyarakat, khususnya masyarakat di Desa Sungai Ulu dan Selemam,” harap Dandim.
Dalam kesempatan itu, salah seorang perwakilan tokoh masyarakat Selemam, Mujari, menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembukaan jalan dari Desa Sungai Ulu ke Desanya, melalui program TMMD.
“Kami sudah lama mendambakan pembukaan jalan ini, karena ini merupakan salah satu akses yang sangat kami butuhkan, untuk menunjang transportasi masyarakat Selemam,” ucap Mujari.
Mujari mewakili masyarakat Selemam juga berharap, agar kedepan pembangunan jalan tersebut dapat berlanjut, hingga benar-benar tembus ke Desa Selemam.
“Untuk tahap pertama kan baru 2 kilometer, kami berharap nanti ada pembangunan lanjutan hingga sampai ke Desa Selemam. Jika nantinya dibutuhkan tenaga, kami sebagai warga Selemam siap turun lapangan langsung untuk membantu pekerjaan ini,” pungkasnya.
Pembukaan Pra TMMD ke-110 di Bumi Laut Sakti Rantau Bertuah itu juga diisi dengan ritual tepung tawar, yang dipimpin langsung oleh Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Natuna, H. Wan Zawali. Tepung tawar merupakan salah satu tradisi masyarakat melayu Natuna, untuk meminta keselamatan dan tolak balak dari Tuhan Yang Maha Esa.
“Nanti jika adzan sudah berkumandang, mohon untuk berhenti sejenak. Kalau bisa hari Jum’at istitahat dulu, kemudian pesan saya jangan sampai mandi telanjang ditempat terbuka,” pesan Wan Zawali, yang merupakan salah seorang sesepuh yang berasal dari Desa Sungai Ulu.
Hadir dalam pembukaan Pra TMMD tersebut, Bupati Natuna diwakili Kadis PUPR, Helmi Wahyuda, beserta sejumlah OPD lainnya, Kapolres Natuna diwakili Wakapolres Kompol Wisnu Edhi Sadono, Kapolsek Bunguran Timur Kompol M. Sibarani, Danramil 01/Ranai Mayor (Inf) Narta, para Pasi dan anggota Kodim 0318/Natuna, Kepala Desa Sungai Ulu Harmanto, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, mahasiswa STAI Natuna serta tamu undangan lainnya.
***red-YAHYA