Kendalikan Wereng dengan Buah Sirih Hutan, Petani Kedokanbunder Wetan Jadi Percontohan Nasional

0
660
Panen padi di Desa Kedokanbunder Wetan yang telah dinyatakan terbebas dari hama Wareng Batang Coklat (Foto: dok, Diskominfo Indramayu)

Mandalapos.co.id, Indramayu- Kelompok Tani Sri Trusmi, Desa Kedokanbunder Wetan, Kabupaten Indramayu. Berhasil menciptakan pestisida alami yang mampu mengusir hama Wereng Batang Cokelat (WBC) di lahan pertanian.

Kelompok Tani (Poktan) yang diketuai oleh Waklan ini,  berinovasi menggunakan buah Sirih Hutan (Piper aduncum L) yang ternyata ampuh membuat hama WBC kabur tunggang langgang.

Tentu saja inovasi Waklan ini menggegerkan semua pihak, khusunya petani. Ya, Para petani telah menggunakan agen hayati untuk mengendalikan Wereng Batang Cokelat tanpa menggunakan pestisida kimia.

Waklan menjelaskan, efektifitas penggunaan Buah Sirih Hutan untuk pengendalian WBC di lahan pertanian bisa mencapai 70 persen.

“Dengan efektifitas ini, maka tanaman padi bisa terselematkan dari gangguan wereng dan secara otomatis meningkatkan produktivitas tanaman padi,” ujar Waklan, mengutip Diskominfo Indramayu, Rabu (8/9/21).

Sementara itu, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Takdir Mulyadi, yang menghadiri kegiatan panen padi di Desa Kedokanbunder Wetan, mengatakan pihaknya terus menggenjot berbagai inovasi yang terus dilakukan oleh para petani dalam peningkatan produktivitas padi dengan menekan laju organisme penganggu tanaman.

Kelompok Tani Sri Trusmi ini konsisten dalam melakukan inovasi agen hayati dan sudah dirasakan manfaatnya saat ini.

Sementara itu Camat Kedokanbunder Andri M. Shaleh mengatakan, pihaknya sangat bangga karena kelompok tani tersebut pernah menjadi yang terbaik pada tingkat nasional.

Selain itu, kelompok tani Desa Kedokanbunder Wetan juga telah mempunyai laboratorium yang sangat modern hasil bantuan dari Pertamina.

“Kita bersyukur punya kelompok tani yang mengembangkan inovasi untuk menekan laju organisme penganggu tanaman dengan berbahan dasar hayati. Apalagi ini menjadi percontohan nasional,” pungkas Andri.

***Resman.S

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini