Keren! Pemuda Desa Majasih Bentuk Kelompok Swadaya Pengelola Sampah, Anggotanya Capai 400 orang

0
423

Mandalapos.co.id, Indramayu — Patut diacungi jempol, para pemuda asal Desa Majasih Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, memprakarsai pengelolaan sampah yang ada di desanya.

Adalah Iman, pemuda yang menginisiasi pengelolaan sampah di Desa Majasih bersama para pemuda lainnya di desa itu.

Perhatian Iman terhadap permasalah sampah di desanya, berawal dari dirinya melihat banyaknya spanduk imbauan larangan membuang sampah sembarangan yang dipasang pemerintah desa. Namun, imbauan tersebut dinilai Iman tak dibarengi dengan solusi untuk mengatasi sampah.

 “Kalau dilarang buang sampah di sini, masyarakat harus buang di mana? Pemerintah Desa yang memasang larangan seharusnya menyediakan solusinya,” ujar Iman seperti dikutip dari Diskominfo Indramayu, Minggu (3/7).

Berawal dari kondisi tersebut, sejak awal bulan Januari 2022, Iman menggandeng para pemuda yang tergabung dalam berbagai organisasi seperti Irmas, Slankers dan komunitas lainnya, membentuk kelompok swadaya pengelola sampah yang diberi nama “Resik Bersih”.

Resik Bersih menawarkan solusi penanganan sampah dengan pengurangan sampah dari sumbernya (red: rumah tangga) melalui jasa angkut sampah dan Bank Sampah. Jasa angkut sampah ini tidak hanya dilakukan siang hari, akan tetapi juga malam hari.

Sekretaris Resik Bersih, Iis Iswanto, menjelaskan, melalui Bank Sampah secara tidak langsung dapat mengedukasi warga untuk meningkatkan kesadaran dalam memilah serta mendaur ulang sampah.

Saat ini, proses pengolahan sampah yang dilakukan Resik Bersih adalah dengan memilah sampah antara sampah organik dan sampah non-organik.

Meski demikian, Resik Bersih hanya mampu mengolah dan mendaur ulang 10 persen sampah yang terkumpul, sedangkan sisanya diangkut ke TPA Sampah. Sebab, Resik Bersih belum mempunyai Infrastruktur pengolahan sampah yang memadai.

Dijelaskan Iis, sampah organik diolah secara biologis, sedangkan sampah non-organik didaur ulang agar bernilai ekonomis atau dikelola melalui bank sampah. Sedangkan sampah yang tidak bernilai ekonomis yang merupakan residu sampah diangkut menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.

Iis menuturkan, biaya operasional untuk pengangkutan residu sampah ke TPA Sampah sangat besar. Kondisi ini dikarenakan kuantitas sampah yang cukup besar, sehingga volume pengangkutan residu sampah ke TPA Sampah semakin meningkat.

Dengan upaya yang sudah terbukti mampu mengurangi sampah, kini Resik Bersih sudah mempunyai 424 anggota yang tergabung dan menggunakan jasa kelola sampah.

Iis berharap ada perhatian serius dan bantuan dari pemerintah maupun pihak swasta yang mempunyai komitmen terhadap keberlangsungan lingkungan. ***Resman. S

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini