MANDALAPOS.co.id, Batam – Dalam lawatannya ke Provinsi Kepulauan Riau, Komisi IX DPR RI membahas penanganan Covid-19 dan perekonomian Kepri di masa pandemi. Kedatangan para anggota legislatif pusat itu juga membahas terkait vaksinasi mandiri, pembangunan Balai Besar Latihan Kerja (BBLK), serta pembangunan rumah sakit bertaraf internasional.
Plt Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Arianti Arnaya menyampaikan bahwa vaksinasi mandiri sedang dipelajari. Hal ini juga tengah dibahas pihak terkait, karena akan berpengaruh kepada perekonomian negeri ini.
“Karena kita sadari industri sangat berpengaruh bagi perekenomian kita,” kata Arianti, Senin(15/2) kemarin.
Memanfaatkan kunjungan politisi dari pusat, Plh Gubernur Kepri, Arif Fadillah pun berharap dukungan penangan covid-19 di Kepri sehingga kehidupan kembali bergairah dan perekonomian juga kembali bangkit.
Menyambut baik keinginan Kepri, Anggota Komisi IX DPR RI akan mengajukan dan mengusulkan pembangunan rumah sakit bertaraf internasional seperti Mount Elisabeth di Singapura, dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat Indonesia.
“Karena Batam atau Kepri sangat layak untuk memiliki RS bertarap internasinal ini,” kata anggota DPRD RI Intan Fauzi.
Intan juga membahas masalah keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK). Menurutnya, sebagai daerah industri sudah sepatutnya Kepri memiliki Balai Besar Latihan Kerja sendiri seperti Provinsi Sumatera Barat.
“Jangan cuma minta BLK biasa yang biayanya Rp30 M. Kalau Kepri mau BLK besar, kita akomodir dan usahakan,” kata Intan.
***red