Krisis Air di Desa Munjan, Warga Beli Air di Sumur Desa

0
836

mandalapos.co.id, Anambas– Kaum Ibu di Desa Munjan, Kabupaten Kepulauan Anambas, terlihat “perkasa”. Seperti lumrahnya lelaki, dengan luwesnya mereka mendorong gerobak pasir yang di atasnya terdapat jerigen air.

Pemandangan seperti itu sudah biasa terlihat di desa kecil berpenduduk sekitar 200 KK lebih ini. Terlebih ketika musim kemarau tiba, atau masyarakat setempat menyebutnya musim timur.

Menjelang malam, di sekitar sumur bor milik desa terlihat jerigen air telah mengantri ditunggui pemiliknya. Eits, bukan gratis ! ,warga membeli air tersebut dengan harga sekitar Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu per jerigennya, tergantung dari kapasitas jerigen.

“Musim timur sampai musim selatan kita beli air, itu sekitar 6 bulan,” kata Ratna salah seorang Warga Munjan ditemui mandalapos, Selasa 27 April 2021.

Memasuki bulan suci Ramadhan, kebutuhan air masyarakatpun meningkat. Tak heran jika warga rela mengeluarkan biaya lebih, agar ketuhan air rumah tangganya terpenuhi.

“Sebulan beli air bisa Rp 300 ribu,” ungkap Ratna.

Adapun kutipan biaya air dari masyarakat, dikelola desa untuk membeli minyak solar yang diperuntukan bagi mesin sedot air.

Menurut Tokoh Masyarakat Desa Munjan, Hayral, sebenarnya pernah dibangun sarana dan prasarana air bersih di desanya oleh Provinsi Kepri.

“Dulu waktu saya masih di BPD melalui Apbd provinsi dengan pagu sekitar Rp 1,6 miliar lebih dibangun sarana airnya, dengan selang sepanjang 3 kilometer dari memperuk sampai karang asam,” beber Hayral.

Namun demikian, Hayral menuturkan masyarakat hanya menikmati tak sampai 2-3 bulan saja, itu pun saat musim utara.

“Seperti sekedar orang test aja, tak bisa dinikmati seterusnya air itu,” ujarnya.

Menurut Hayral, Pemerintah Desa Munjan pun terlihat seperti membiarkan keadaan air ini.

“Pipa-pipa air ini seperti dibiarkan berserak saja, mereka seperti putus harapan mengelola air ini. Janganlah aset kita ini dibiarkan, ini harta masyarakat yang harus kita pelihara dengan baik sehingga bisa dimanfaatkan, karena ini kan bukan barang mudah hancur,” kata Hayral.

Sementara itu, Zaini, warga lainnya juga ikut mengeluhkan kesulitan air di Desa Munjan. Ia pun berharap permasalahan air di kampungnya dapat segera diatasi oleh Pemerintah Kabupaten Anambas.

” Tak ada air disini, cuma musim utara aja yang banyak air. Sekarang ini musim timur sampai selatan tak ada air selama 6 bulan,” tuturnya.

***red-Yahya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini