mandalapos.co.id, Anambas– Memasuki musim kemarau, krisis air mulai menghantui Warga Desa Air Asuk, Kabupaten Anambas. Persoalan klasik itu dirasakan tiap tahun nya oleh desa berpenduduk 1000 jiwa lebih itu.
Bahkan, warga setempat seakan sudah bosan, mengeluhkan persoalan yang tak kunjung ada solusinya.
“Kalau pemerintah betul mau bantu buat lah langsung sumur bor, anggarkan besar sekalian sampai ketemu mata air. Kalau mau tanggung-tanggung ga usah,” Tegas Ain, warga Desa Air Asuk, Sabtu (13/3/2021).
Kepada mandalapos, lelaki berusia 67 tahun itu bercerita. Sudah bertahun-tahun warga di desanya mengalami kesulitan air saat masuk musim kemarau. Tak hanya itu, warga juga terpaksa membeli air bersih seharga Rp 20 hingga Rp 30 ribu per drum, untuk dipakai sehari-hari.
“Kalau sebulan sudah berapa warga keluar uang, sampai saat ini tapi ga ada solusi,” sesal Ain.
Ditemui terpisah, Kepala Desa Air Asuk, Dodi, menilai sulitnya air di musim kemarau, umumnya turut dirasakan oleh semua daerah, termasuk Air Asuk.
“Kalau warga membeli air itu sudah wajar dan lumrah, karena kita di Air Asuk susah sumber air,” kata Dodi.
Dodi pun mengaku telah menyampaikan permasalahan air di desanya ke Pemerintah Kabupaten Anambas. Namun, karena imbas pandemi Covid-19, terjadi pemangkasan anggaran untuk mengalirkan air ke Desa Air Asuk.
“Kalau kabupaten Saya rasa sudah maksimal menanggulangi kepentingan masyarakat. Namun, ada beberapa hal kabupaten yang belum bisa menangani semua, saya harap cepat antisipasi,” tuturnya
Dodi menghimbau agar masyarakat Desa Air Asuk dapat menghemat penggunaan air di musim kemarau.
“Desa akan selalu membantu masyarakat berusaha mencari solusi bagaimana mendapat mata air,” pungkasnya.
***red-Yahya
Pasang pipa wak dari Pulau lidi lewat bawah laut minta dari Matak pipa minyak Tok ye