Mandalapos.co.id, Anambas – Pemerintah Desa Tarempa Selatan, Kabupaten Kepulauan Anambas, mulai melaksanakan kegiatan-kegiatan bersumber Dana Desa (DD) maupun Alokasi Dana Desa (ADD) tahun anggaran 2025.
Kepala Desa Tarempa Selatan, Surianto, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya telah melaksanakan 2 item kegiatan Padat Karya Tunai Desa (PKTD) yang dibiayai oleh Dana Desa dan 1 item kegiatan dari Alokasi Dana Desa.
“Kegiatan padat karya tunai desa ada 2 titik, yaitu pembangunan gudang Masjid Babul Khairat dan bangun jembatan. Itu sudah berlangsung dari 1 Maret dan masih berlangsung. Kemudian 1 item dibiayai ADD itu ada rehab atap surau,” terang Surianto saat ditemui mandalapos, Selasa (18/3/2025).
Lanjut diungkapkan Surianto, anggaran yang diserap untuk melaksanakan 3 kegiatan tersebut berjumlah sekitar Rp260 juta. Sedangkan para pekerjanya diambil dari warga sekitar.
Pada tahun 2025 ini, Surianto juga mengambil kebijakan terkait rekrutmen pekerja untuk proyek desa. Dimana para pegawai tidak tetap (PTT) yang terkena dampak kebijakan penghapusan pegawai non ASN atau terkena PHK, diperbolehkan untuk bekerja pada proyek yang dibiayai desa.
Menurut Surianto, rekrutmen pekerja itu sah dan tidak melanggar Peraturan Menteri Desa, dimana selain mengutamakan penduduk setempat, Pemdes Tarempa Selatan juga membantu para pekerja di desa yang kehilangan mata pencaharian untuk bekerja para proyek desa.
“PTT yang dirumahkan itu masuk kategori kehilangan mata pencaharian. Maka sekarang mereka diberi pekerjaan di PKTD itu,” sebutnya.
Saat ini, 3 item pekerjaan yang dilaksanakan oleh Desa Tarempa Selatan berhasil menyerap 37 orang pekerja. Dimana Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) sebagai perpanjangan tangan Kades, turut mengatur system kerja yang dibagi berdasarkan kelompok dan shift kerja.
Surianto berharap, kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah desa ini dapat membantu masyarakat, untuk memenuhi kebutuhannya menjelang lebaran idul fitri.
Dirinya juga berpesan, agar TPK membeli kebutuhan material dari toko warga Desa Tarempa Selatan.
“Jika tak ada, baru kita beli di luar. Jika ada, utamakan yang di sini supaya ekonomi desa juga berputar,” tutur Surianto. *
*YAHYA