Mandalapos.co.id, Indramayu — Momen tanggal 21 April diperingati sebagai hari Kartini. Sebagian besar masyarakat mengenalnya sebagai tokoh emansipasi perempuan Indonesia.
Berkat perjuangan RA Kartini, para wanita kini mampu melawan diskriminasi yang lumrah terjadi pada zaman itu.
Di zaman sekarang ini, mulai banyak bermunculan Kartini-Kartini baru. Mereka mengadopsi semangat juang RA Kartini dan mampu membuktikan kaum perempuan juga bisa setara dengan kaum pria.
Hal ini pula yang coba direalisasikan Bupati Indramayu, Nina Agustina untuk menjadikan perempuan Indramayu sebagai sosok wanita yang bermartabat.
Bupati perempuan yang satu ini mencoba mengangkat derajat wanita di wilayah yang dipimpinnya agar bisa menjadi lebih berdaya.
Sehingga semakin banyak lagi kartini-kartini baru lainnya yang bakal bermunculan di Kabupaten Indramayu.
Salah satu terobosannya, yakni membuat program Perempuan Berdikari (Pe-Ri) sebagai salah satu program unggulannya dalam memimpin Kabupaten Indramayu.
Secara spesifik, program Pe-Ri ini merupakan program pemberdayaan bagi Purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) melalui kegiatan pelatihan kewirausahaan, pendampingan dan fasilitasi akses permodalan melalui perbankan (BJB).
“Program ini sangat tepat dalam menjawab permasalahan tenaga kerja di Indramayu, sekaligus sebagai upaya perluasan kesempatan kerja,” ujar Bupati Indramayu. Nina Agustina acara peringatan hari Kartini. Kamis (21/4/2022).
Bupati Nina Agustina menyampaikan, sejak awal diluncurkannya program Pe-Ri, ia optimis mampu mengangkat derajat kaum wanita di Kabupaten Indramayu menjadi lebih baik.
Pihaknya pun kemudian menyebar tim untuk mendata PMI dan Purna PMI yang ada di seluruh desa di Kabupaten Indramayu.
Tujuannya adalah untuk memperoleh data yang akurat dan valid jumlah PMI dan Purna PMI sebagai database untuk menyusun berbagai program kegiatan dalam perlindungan PMI dan Purna PMI.
Sejauh ini tercatat sudah ada 240 perempuan Purna PMI yang mengikuti program Pe-Ri ini di sepanjang tahun 2021.
Mereka tersebar di sebanyak 12 desa di Kabupaten Indramayu.
Yakni, Desa Pranti Kecamatan Kandanghaur, Desa Bogor Kecamayan Sukra, Desa Tanjung Kerta Kecamatan Kroya, Desa Situraja Kecamatan Gantar, Desa Tunggul Payung Kecamatan Lelea.
Desa Krimun Kecamatan Losarang, Desa Sudimampir Kecamatan Balongan, Desa Sukamulya Kecamatan Tukdana, Desa Krasak Kecamatan Jatibarang, Desa Kongsijaya Kecamatan Widasari, Desa Pabean Ilir Kecamatan Pasekan, dan Desa Cantigi Kulon Kecamatan Cantigi.
“Masing-masing desa itu ada sebanyak 20 peserta,” ujar dia.
Nina Agustina menyampaikan, berkat program ini, para perempuan Purna PMI tersebut bisa memiliki pekerjaan dengan menjadi pelaku UMKM untuk menghidupi keluarga.
Mulai dari UMKM olahan makanan, minuman, serta masih banyak lagi.
Nina Agustina berharap, kedepannya akan ada banyak perempuan hebat yang terlahir berkat program Pe-Ri tersebut.
“Kami dari pemerintah akan terus mengawal dan mengawasi program Pe-Ri ini sampai dengan pelaksanaannya berjalan sesuai dengan rencana dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar dia.
Bupati Nina akan menjadikan program Pe-Ri sebagai perjuangan kartini di masa kini. Menjadikan perempuan Indramayu sebagai sosok tangguh, mandiri dan bermartabat. **** (Resman S )