Mandalapos.co.id, Tebing Tinggi — Pj.Wali Kota Tebing Tinggi, Muhammad Dimiyathi, membuka rapat koordinasi (rakor) tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ SDGs (Sustainable Development Goals) Kota Tebing Tinggi, Jumat (12/05/2023) di ruang aula kantor Bappeda.
Dalam sambutannya, Dimiyathi berharap pemko (pemerintah kota) dapat menjalin kerjasama kemitraan dengan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) untuk membantu dalam hal pelatihan dan pendanaan pelaku UMKM untuk memajukan perekonomian di Kota Tebing Tinggi, khususnya dalam memajukan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).
“Apa yang kita programkan kedepannya, terus tindaklanjuti, bermitra dengan BUMN supaya pertumbuhan ekonomi kita melalui sektor UMKM ini bisa lebih baik,” ujarnya.
“Hari ini kita bermitra, kita tunjukkan kemitraaan ini dalam bentuk MoU (Memorandum of Understanding). Supaya pihak pimpinan dari BUMN ini ada keyakinan dari kemitraan kita dan ini sebagai legalitas hukumnya,” sambungnya.
Sebelumnya dikatakan Dimiyathi, bahwa Kota Tebing Tinggi terpilih sebagai kota terbaik ke-2 dari 74 Kota yang terdaftar dalam program “Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) For Cities Tahun 2022”, yang diberikan oleh PT. Surveyor Indonesia, APEKSI dan Kementerian PPN/Bappenas Sekretariat Nasional SDGs, pada bulan Desember tahun 2022 lalu.
Atas capaian tersebut, tekad dan kemauan yang besar, dikatakan Dimiyathi, merupakan kunci untuk memajukan dan mengembangkan perekonomian di Kota Tebing Tinggi khususnya sektor UMKM.
“Tidak ada yang tidak mungkin, tapi yang penting adanya tekad dan kemauan. Yakinlah bahwa memang membangkitkan sesuatu tidak semudah membalikkan telapak tangan, mengembangkan ekonomi rumah khususnya UMKM mempunyai proses tantangan dan butuh waktu,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Kota Tebing Tinggi, Herliaminda Dimiyathi, mengungkapkan bahwa Kota Tebing Tinggi hanya memiliki sedikit potensi untuk perekonomian. Namun hal tersebut menurutnya tidak menyurutkan upaya untuk menggali potensi yang bisa dikembangkan.
“Kita tidak memiliki lautan, perikanan dan sangat sedikit potensi yang ada dan masih kurangnya pelatihan untuk mengembangkan potensi yang ada dan memajukan perekokomian di Kota Tebing Tinggi khususnya di UMKM serta kurang bisa berkompetitif dan dari segi produksi, harga yang dipasarkan masih relatif mahal,” ungkapnya.
“Tetapi kita memiliki berbagai macam produk UMKM, baik dari segi kain songket, tenun kemudian eco print batik dan dari segi makanan yang begitu banyak bervariasi. Bagaimana kita memajukan UMKM di Kota Tebing Tinggi. Kita harus mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional dengan SDM yang bisa kita tingkatkan,” pungkasnya.
Sebelumnya Kadis P3APM Dra. Sri Wahyuni, dalam laporan pelaksana kegiatannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dihadiri kepala OPD dan pelaku usaha UMKM kurang lebih 30 orang dan narasumber dari PTPN 3 dan PTPN 4.***
**IPS