mandalapos.co.id, Indramayu – Membanggakan, itu mungkin kata yang tepat untuk menyikapi hasil penilaian Indeks Pembangunan Keluarga (IBangga) Dirilis pemerintah pusat dan provinsi. Tidak disangka, masyarakat Kabupaten Indramayu tercatat sebagai warga yang paling bahagia se-Propinsi Jawa Barat.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disduk-P3A) Kabupaten Indramayu Takmid di Pendopo Indramayu pada Jum’at (4/2/2022).
Takmid menyatakan ada tiga kriteria yang menjadi poin penilaian IBangga. Ketiga kriteria itu adalah Indeks Ketentraman, Indeks Kemandirian, dan Indeks Kebahagiaan. Sementara berdasarkan hasil penilaian, Kabupaten Indramayu memperoleh 56,40 untuk Indeks Ketentraman, 51,27 untuk Indeks Kemandirian dan Indeks Kebahagiaan sebesar 52,76.
Jika dirata-ratakan ketiga indeks itu tercatat sebesar 53,48, dan ini adalah nilai tertinggi di Jawa Barat. Hasil itu bahkan diatas nilai rata-rata IBangga Jawa Barat sendiri yaitu 52,34. Hal inilah yang membuat
Kabupaten Indramayu menempati peringkat pertama IBangga dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat.
Capaian membahagiakan ini merupakan hasil penilaian tim pemerintah pusat yang dilakukan sepanjang tahun 2021. Angka itu juga didapat dari hasil Pendataan Kependudukan (PK) yang dilaksanakan di tahun yang sama.
“Jadi kriteria ini bukan dari kami, tetapi dari pemerintah pusat melalui kegiatan PK secara nasional,” ujar Takmid.
Setelah Kabupaten Indramayu, daerah lain yang memiliki IBangga tinggi adalah Kota Banjar (53,43), Kabupaten Ciamis (53,35), Kabupaten Pangandaran (53,23), dan Kabupaten Majalengka (53,13).
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Indramayu, Nina Agustina, menyatakan bersyukur atas capaian program IBangga tersebut.
“Dengan IBangga, pembangunan manusia dan kebudayaan akan menjadi terukur, di samping indeks pembangunan manusia atau indeks pembangunan yang lain,” jelas Nina.
Bupati Nina pun menekankan, Disduk-P3A sebagai lembaga pemerintah memiliki peranan strategis dalam membangun sumber daya manusia (SDM) melalui pendekatan keluarga. Keluarga adalah unit terkecil yang akan menjadi dasar dalam pembangunan manusia dan kebudayaan.
“Ketika bicara tentang pembangunan manusia dan kebudayaan, tentu tidak lepas dari peran keluarga. Ada dua hal yang harus kita perangi terutama di lingkungan keluarga yaitu kemiskinan dan kebodohan,” lanjut Nina.
Lebih lanjut Nina mengatakan untuk membangun keluarga harus dimulai dengan pendidikan berkeluarga. Saat ini Pemerintah Kabupaten Indramayu terus menggalang program prioritas. Salah satu program prioritas itu adalah bimbingan pranikah guna mempersiapkan keluarga Indramayu yang tangguh sehingga nantinya mampu melahirkan generasi yang berkualitas.
“Saat ini kita masih punya pekerjaan besar untuk mengatasi persoalan stunting yang kita tahu menjadi penghambat pembangunan SDM. Melalui IBangga ini, diharapkan seluruh Perangkat daerah dapat bekerjasama tentunya dengan leading sector Disduk-P3A untuk meningkatkan kualitas SDM melalui pembangunan keluarga,” pungkas Nina. ***(Resman S)