Mandalapos.co.id, Anambas — Sejak pertengahan bulan Ramadan 1444 Hijriah, Wakil Bupati Kepulauan Anambas melakukan kunjungan silaturahmi ke desa-desa di Kepulauan Anambas.
Kunjungan tersebut, tak sekedar melakukan buka puasa bersama dan salat teraweh berjamaah, melainkan juga mendengarkan aspirasi masyarakat di desa setempat.
Salah satu aspirasi yang cukup sering disampaikan oleh masyarakat melalui kepala desa adalah persoalan sinyal internet yang lemah.
Namun, dalam kunjungan Wakil Bupati Kepulauan Anambas ke Desa Lingai pada hari ke 25 Ramadan atau Minggu, 16 April 2023, tidak didapati keluhan soal sinyal internet.
Kepala Desa Lingai Iskandar, mengaku jaringan internet di desanya cukup bagus, bahkan bisa digunakan untuk bermain media sosial dan video call.
“2019 sinyal mulai bagus, Alhamdulillah tak ada kendala,” ujar Iskandar.
Iskandar pun berterimakasih kepada Bupati, Wakil Bupati dan Dinas Komunikasi dan Informatika Kepulauan Anambas yang telah membantu desanya untuk mendapatkan jaringan internet memadai.
Terpisah, Kepala Diskominfo Kabupaten Kepulauan Anambas, Japrizal, mengatakan tower BTS yang ada di Desa Lingai merupakan salah satu dari 17 BTS Universal Service Obligation (USO) 4G/LTE di wilayah 3T program BAKTI Kominfo.
“Desa Lingai BTS USO operatornya Telkomsel. Tentu ini merupakan apresiasi kita kepada Kementerian Kominfo dalam hal ini juga operator dalam upaya meningkatkan jaringan telekomunikasi,” tutur Japrizal ditemui di sela kunjungan Wabup Anambas di Desa Lingai, Minggu (16/4).
Meski demikian, Japrizal juga mengakui terdapat beberapa titik lokasi BTS USO tersebut sinyalnya masih lemah.
“Hasil dari Silaturahmi Ramadan rombongan wakil bupati ada beberpa lokasi kondisi sinyal lemah, dalam hal ini operatornya juga Telkomsel program BTS USO, nah itu kita coba koordinasikan lagi ke pihak operator bagaimana bisa sama dengan di Desa Lingai,” sebutnya.
Japrizal pun menjelaskan, penyebab lemahnya jaringan internet di beberapa desa yang sudah terdapat BTS USO, disebabkan oleh kapasitas bandwidth (volume kecepatan jaringan) terlalu kecil. Akibatnya, meski jaringan yang terkoneksi sudah 4G namun kecepatannya kurang bahkan lemah.
“Kondisi sinyal di desa terpencil dan jauh dari ibu kota memang ada perbedaan, karena memang kapasitas pelayanan ini supaya maksimal butuh transmisi. Untuk dapat sinyal kuat perlu sarana transmisi, sedangkan daerah kita yang jauh terpisah-pisah kondisinya sulit dalam mentrestrialkan kekuataan layanan sinyal. Sehingga terjadilah perbedaan di lokasi desa tersebut, ditambah minimnya bandwith dan hubungan transmisi antar pulau sehingga sinyal lemah ini terbagi,” jelasnya.
Japrizal pun mengatakan pihaknya akan terus berupaya agar Kementerian Kominfo melalui operator telekomunikasi bisa menambah kapasitas bandwidth pada BTS USO se Kepulauan Anambas.
Adapun dirincikan Japrizal, beberapa desa yang telah menyampaikan keluhan sinyal selama kunjungan silaturahmi Wabup Anambas, seperti Desa Impol, Genting Pulur, Keramut, Sunggak, Liuk, dan Belibak.
“Keseluruhan kita ada 22 lokasi BTS USO, tetapi ada beberapa lokasi yang lemah. Itu yang kita upayakan kepada pihak kementerian dan operator untuk peningkatan penambahan kapasitas bandwidth di lokasi itu,” ujarnya.
Lanjut dikatakan Japrizal, Pemkab Kepulauan Anambas melalui Diskominfo perlu berkoordinasi secara intens. Pasalnya, jaringan tersebut seluruhnya merupakan bantuan dari kementerian melalui pihak operator.
“Nah seluruhnya biaya ini melalui Kementerian Kominfo, tidak ada anggaran APBD, ini anggaran APBN dan operator. Dengan keterbatasan kewenangan tadi itu kita upayakan terus melakukan koordinasi dan memaparkan dengan membuat proposal bantuan. Ini terus kita lakukan dan telah kita lakukan, agar daerah kita yang 3T ini dapat diprioritaskan dalam mendapatkan akses internet cepat,” terangnya.
“Saya harap masyarakat bersabar, kita terus melakukan upaya bagaimana pihak operator bisa melakukan pemerataan,” sambungnya.
Tambah Japrizal, Pemkab Kepulauan Anambas melalui Diskominfo, juga mengucapkan terimakasih kepada pihak Kementerian kominfo dan operator. Di mana menurutnya, hingga tahun 2023 ini peningkatan jaringan sudah cukup signifikan dirasakan walaupun belum merata.***
*YAHYA