Masyarakat Tulungagung Harus Hati – hati Ramuan Perkasa Bisa Sebabkan Kematian

0
174

mandalapos.co.id, Tulungagung — Masyarakat harus berhati-hati terkait keamanan produk pangan olahan serta obat tradisional mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) berupa Parasetamol dan Sildenafil dengan nama Kopi Jantan, Kopi Cleng, Kopi Bapak, Spider, Urat Madu dan Jakarta Bandung.

Kasi Farmasi dan Perbekalan Medis Dinkes Kabupaten Tulungagung, Masduki, menghimbau masyarakat untuk berhati-hati agar tidak membeli pangan olahan serta obat tradisional mengandung BKO tersebut.

“Penggunaan bahan kimia obat Parasetamol dan Sildenafil secara tidak tepat dapat mengakibatkan efek samping yang ringan, berat, bahkan sampai menimbulkan kematian, ini berbahaya,” ujarnya, Rabu (23/3/2022).

Ia menjelaskan bahwa Parasetamol dapat menimbulkan efek samping seperti mual, alergi, tekanan darah rendah, kelainan darah, dan jika digunakan secara terus-menerus dapat menimbulkan efek yang lebih fatal seperti kerusakan pada hati dan ginjal.

Sedangkan Sildenafil, lanjut Masduki, dapat menimbulkan efek samping mulai dari yang ringan seperti mual, diare, kemerahan pada kulit, hingga reaksi yang lebih serius seperti kejang, denyut jantung tidak teratur, pandangan kabur atau buta mendadak bahkan dapat menimbulkan kematian.

Masduki pun meminta, para pelaku usaha obat tradisional dan pangan agar tetap melakukan kegiatan produksi sesuai dengan ketentuan, dengan menerapkan cara produksi yang baik, menggunakan bahan-bahan yang aman serta selalu mengutamakan kesehatan masyarakat.

“ Kopi BKO biasanya banyak dijual online. Saat ini belum kita temukan atau ada laporan kopi racik baik itu di warung maupun di cafe yang dicampur BKO,” ungkapnya.

Selain itu, dia juga berpesan pada masyarakat untuk lebih berhati-hati menggunakan produk herbal. Sedangkan untuk mengetahui tingkat keamanan dan cara tepat dengan melakukan Cek KLIK. Pastikan Kemasan dalam kondisi baik, baca seluruh informasi pada labelnya, pastikan ada izin edar dari Badan POM, dan pastikan juga tidak melewati masa kadaluwarsa. ** (edr)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini