Mandalapos.co.id, Anambas – Sayur-mayur kerap menjadi komoditas langka di wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau. Pasalnya, ketersediaan komoditas ini masih bergantung pasokan dari wilayah ibu kota provinsi, yakni Kota Tanjung Pinang. Saat musim Angin Utara tiba, pasokan sayuran terhambat akibat kapal-kapal yang biasa membawa sayuran dan komoditas lain berhenti berlayar.
Menjawab tantangan ini, Medco E&P Natuna Ltd (Medco E&P), Kontraktor Kontrak Kerja Sama yang beroperasi di bawah pengawasan SKK Migas yang juga mengelola Blok B, sejak 2022, menggulirkan Program Ketahanan Pangan berupa pendampingan budi daya sayur untuk memenuhi kebutuhan pangan di Kepulauan Anambas.
Inisiatif yang merupakan bagian dari Program Pengembangan Masyarakat (PPM) ini diawali pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk berkebun pada 2022. Bermula dari bekerja sama dengan ibu-ibu penggerak PKK Kecamatan Kute Suantan, program ini kemudian meluas hingga ke Kecematan Palmatak dan Siantan Tengah pada 2023.
Manager Field Relations & Community Enhancement Block B, Kemal Abduhrahman Massi, menjelaskan, dengan memanfaatkan lahan pekarangan, warga diajak untuk menanam aneka jenis sayur secara mandiri agar dapat memenuhi kebutuhan sepanjang tahun.
’’Selain bisa meningkatkan konsumsi sayuran, program ini juga bisa menjadi pendapatan tambahan dan membantu perekonomian masyarakat,’’ ungkap Kemal.
’’Bentuk pendampingan yang diberikan berupa pelatihan praktik budidaya pertanian yang baik dan benar sesuai anjuran GAP (Good Agricultural Practices) kepada petani. Topik-topik dalam pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan kelompok tani yang didampingi, meliputi topik penyemaian, pengenalan benih, pengolahan lahan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, keamanan pestisida serta olahan sayuran,’’ paparnya.
Selain itu, petani binaan juga mendapat bantuan sarana produksi pertanian, seperti cultivator, pupuk, obat-obatan, benih, alat semprot pupuk, pompa air, jaring dan lainnya. Medco E&P juga memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik bekerja sama dengan Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan Kabupaten Kepulauan Anambas.
Tingkatkan Pendapatan Petani
Sejak dimulai pada 2022, sebanyak 200 petani telah merasakan manfaat nyata dari program ini, dengan peningkatan pendapatan mencapai Rp 6 juta per bulan untuk petani kebun. Sedangkan untuk petani pekarangan, hasil panen dikonsumsi rumah tangga dan sisanya dijual dengan pendapatan hingga Rp 700 ribu per bulan.
Tahun ini, jumlah petani yang masih aktif mendapat pembinaan sebanyak 44 orang, terdiri atas 37 petani regular dengan luas kebun mencapai 1.000-2.000 m2 dan 7 petani pekarangan dengan luas mencapai 50-500 m2. Mereka menanam aneka jenis sayuran dan buah, seperti jagung, labu air, terong, oyong, pare, cabai rawit hijau, sawi, pakcoy, seledri, kangkung, kacang panjang, timun, bayam, semangka dan melon. *
*YAHYA
Hakim, petani Desa Batu Ampar, Kute Siantan telah merasakan manfaat program ini. ”Melalui pendampingan program ketahanan pangan Medco E&P, kini saya mendapatkan sumber pendapatan baru dari berkebun. Sebelumnya saya sering gagal dalam bercocok tanam cabai, kini saya sudah berhasil panen jagung, labu air, terong, oyong dan pare. Saat ini saya sedang melakukan penyemaian bibit cabai untuk persiapan tanam,” ungkapnya.
VP Relations & Security Medco E&P Arif Rinaldi mengatakan, selain beroperasi untuk berkontribusi pada ketahanan energi dan peningkatan produksi migas, Perusahaan juga berkomitmen meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar wilayah operasi. ‘’Melalui program-program keberlanjutan seperti ini, Medco E&P terus berkomitmen untuk tumbuh bersama masyarakat dan mendukung ketahanan pangan nasional,’’ ujar Arif Rinaldi. (*)